Aceh Tamiang, satupena.co.id. – Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, SH, MH, didampingi Kabag Ops AKP Abdul Hamid, SH, memimpin langsung pengamanan aksi unjuk rasa masyarakat yang berlangsung di Gedung DPRK dan Kejaksaan Negeri Aceh Tamiang.27 Agustus 2025.
Sebanyak 100 personel Polres Aceh Tamiang dikerahkan guna memastikan jalannya aksi damai yang digelar masyarakat dari Kecamatan Kejuruan Muda dan Kecamatan Bandar Pusaka berlangsung aman, tertib, dan kondusif.
Selain mengawasi jalannya unjuk rasa, Kapolres juga turut hadir dalam proses mediasi antara masyarakat dengan pihak DPRK Aceh Tamiang, terkait tuntutan terhadap PT. Desa Jaya Alur Jambu dan PT. Desa Jaya Alur Meranti.
Lima Tuntutan Masyarakat
Dalam aksi yang berlangsung secara tertib tersebut, perwakilan masyarakat menyampaikan lima poin utama, yaitu:
- Meminta agar PT. Desa Jaya Alur Jambu dan PT. Desa Jaya Alur Meranti tidak lagi beroperasi.
- Mendesak dilakukan audit investigasi dan audit Penentuan Kerugian Negara (PKN) atas pengelolaan barang bukti lahan sawit kedua PT yang telah disita penyidik berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Kuala Simpang.
- Meminta pihak Kejaksaan membubarkan kedua perusahaan tersebut sesuai kewenangan yang dimiliki.
- Menuntut proses hukum terhadap direksi perusahaan yang diduga mengelola barang sitaan secara ilegal, serta penyidikan lebih lanjut jika ditemukan pelanggaran.
- Mendesak agar perusahaan memenuhi kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR) sejak awal berdiri hingga kini, karena diduga belum pernah direalisasikan kepada masyarakat di dua kecamatan tersebut.
Usai menyampaikan aspirasi di halaman gedung, lima orang perwakilan masyarakat diundang masuk untuk berdialog langsung dengan pimpinan dan anggota DPRK. Pertemuan dipimpin oleh Ketua DPRK Aceh Tamiang, Padlon, SH, bersama Ketua Komisi III dan sejumlah anggota dewan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang Komisi III, DPRK berkomitmen menindaklanjuti aspirasi warga dan akan menjadwalkan pertemuan lanjutan dalam 10 hari mendatang dengan kembali mengundang perwakilan masyarakat.
Pertemuan ditutup dengan jabat tangan simbolis sebagai bentuk komitmen bersama antara DPRK dan masyarakat.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, SH, MH, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menjaga ketertiban selama aksi.
“Kehadiran Polri dan TNI dalam pengamanan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman serta memastikan situasi tetap kondusif. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta aksi yang telah menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai tanpa tindakan anarkis,” ujarnya.
Polres Aceh Tamiang menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan, ketertiban, serta mendukung jalannya proses demokrasi yang sehat di wilayah hukum Kabupaten Aceh Tamiang.
(Yogi.S)
