Aceh Timur // satupena.co.id – Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Aceh Timur Zulkifli, minta rencana Studi Tiru Dan Kunker Para Keuchik se Kabupaten Aceh Timur untuk dihentikan.
Zulkifli (Aneuk Syuhada) mengatakan, Bukan tanpa alasan, Bimtek atau sekarang dinamakan Studi Tiru itu hanya memubazirkan dana desa dan tidak ada output untuk desa. Sabtu dini hari 30 Maret 2024.
“Tahun 2023 yang lalu, para Keuchik di Kabupaten Aceh Timur sudah melakukan Studi Tiru yang dilaksanakan di Bandung Jawa Barat (Lembang dan Cibiru), sebagai pihak pelaksana dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Anak Bangsa Bersatu (LPPM-NASABE), tapi tidak tidak ada output bagi desa dan masyarakatnya,” kata Aneuk Syuhada.
Aneuk Syuhada menambahkan bahwa tahun 2024 ini masih ada program bimtek atau studi tiru lagi.
“Program ini hanya untuk menggerogoti dana desa saja, sekarang sudah ada pemberitahuan rencana Studi tiru di group para Keuchik di Aceh Timur, dan tahun 2024 ini berganti lembaga lain lagi yaitu Lembaga Studi Profesional Indonesia (LSPI) dengan anggaran Rp. 15.000.000 per peserta dan harus dibayar Cash, untuk pelaksanaannya di Jogjakarta dan berangkat pada Minggu pertama setelah Idul Fitri,” ungkapnya.
“Banyak lembaga bimtek nyasar ke desa desa menjelang hari raya idul fitri, jadi para keuchik ini harus berhati-hati, jangan takut dengan intimidasi, bila tidak ada program di dalam perencanaan, gak usah takut, walaupun ada intimidasi, Tegas Aneuk Syuhada.
Berikut isi pemberitahuan dari LSPI ke group WhatsApp para Keuchik di Aceh Timur.
Pemberitahuan Rencana Kegiatan Studi Tiru Dan Kunker Keuchik Untuk Kabupaten Aceh Timur 2024
Kami dari Lembaga Studi Profesional Indonesia (LSPI) yang berkantor di Jakarta yang akan memfasilitasi kegiatan studi tiru serta Kunker untuk 513 Para Keuchik/Kepala Desa di Aceh Timur ke Jogjakarta tahun 2024 ini akan membuka Registrasi untuk Peserta pada tanggal 1-2 April 2024 Mulai Jam 08.Wib s/d Jam 22.00 Wib di Hotel The Royal Idi Rayeuk.
Kepada Keuchik/Kepala Desa dipersilahkan untuk Registrasi dengan menyetor secara Cash biaya Kontribusi per peserta sebesar Rp 15 juta. Saat Registrasi nanti kami dari LSPI akan menyerahkan biaya transportasi lokal/Uang Saku untuk masing-masing peserta sebesar Rp 1.500.000 (+ bukti setoran/Kwitansi sementara)
Kegiatan Studi Tiru tersebut akan diselenggarakan pada Minggu pertama setelah lebaran Idul Fitri.
Oleh karena itu untuk kelancaran kegiatan tersebut kami minta para Keuchik /kepala desa untuk dapat melakukan registrasi dan penyetoran biaya kontribusi pada tanggal yang telah ditentukan.
Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan dan kami ucapkan Terimakasih.
Hormat Kami Lembaga Studi Profesional Indonesia
Dr. Asmil llyas.
Sampai berita ini disiarkan awak media ini belum berhasil mendapatkan informasi dari kedua lembaga tersebut terkait dengan rencana Bimtek ke Medan dan ke Jogjakarta.
Reporter: ZAS
