JAKARTA – Satupena.co id. Ketua Dewan Pakar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat, Entang Sastraatmadja, meyakini bahwa kepemimpinan Mayor Jenderal (Mayjen) Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog akan membawa perubahan besar dalam upaya percepatan swasembada pangan nasional. Dengan latar belakang militer dan pengalaman yang luas, Mayjen Novi diharapkan mampu meningkatkan efektivitas Bulog dalam menyerap gabah petani dan menjaga stabilitas harga pangan.
Mayjen Novi Helmy Prasetya adalah perwira tinggi TNI yang kini dipercaya sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Dengan pengalaman panjang di dunia militer, khususnya dalam bidang logistik dan manajemen krisis, Mayjen Novi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan pangan nasional.
Bulog memiliki tugas besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional, termasuk memastikan stabilitas harga gabah dan beras. Salah satu tantangan utama adalah penyerapan gabah dari petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yang kini telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp5.500 per kilogram.
Menurut Entang Sastraatmadja, Mayjen Novi memiliki jaringan yang luas di lapangan serta kedekatan dengan para Bintara Pembina Desa (Babinsa), yang memungkinkan sosialisasi kebijakan harga gabah berjalan efektif dan tepat sasaran. Selain itu, disiplin tinggi serta struktur organisasi yang kuat dari latar belakang militernya dinilai menjadi nilai tambah dalam memimpin Bulog.
Saat ini, pemerintah menugaskan Bulog untuk menyerap 3 juta ton gabah dalam tiga bulan ke depan, yaitu pada Januari, Februari, dan Maret, sebagai bagian dari upaya percepatan swasembada pangan. Entang menekankan pentingnya kolaborasi dengan Perpadi, yang juga diberi tugas menyerap 2,1 juta ton gabah petani, agar target ini tercapai.
Sektor pangan adalah bagian vital dari ketahanan dan keamanan nasional. Dengan peningkatan peran Bulog di bawah kepemimpinan Mayjen Novi, diharapkan pengelolaan logistik dan rantai pasok beras nasional dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
“Saya optimis Bulog di bawah Pak Novi akan jauh lebih baik karena beliau memiliki pengalaman dalam menghadapi berbagai tekanan dan tantangan. Kemampuannya dalam mengelola logistik serta menghadapi situasi krisis akan menjadi kunci sukses dalam menjaga stabilitas pangan nasional,” pungkas Entang.
(DVD)