Jakarta – Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd menyoroti pentingnya strategi jitu dalam memaksimalkan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh negeri ini.
Keyakinannya bahwa Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Republik Indonesia, memiliki rencana strategis untuk mencapai hal tersebut didasari oleh berbagai alasan yang mendalam.
Karena Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan SDA, memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju jika SDA-nya dikelola dengan baik.
SDA ini meliputi sumber daya mineral, hutan, dan lautan yang berlimpah.
Namun, potensi ini sering kali belum termanfaatkan secara optimal karena berbagai kendala, termasuk masalah infrastruktur, kebijakan yang belum memadai, serta korupsi yang merajalela.
Hal tersebut disampaikan Dr. Iswadi, M.Pd. kepada wartawan, Jumat 7 Juni 2024.
Menurut Akademisi yang juga politisi muda asal Aceh ini, Prabowo sangat memahami kompleksitas dan memiliki strategi yang tepat untuk mengatasinya dan Salah satu poin utama dari strategi Prabowo adalah penguatan sektor pertahanan dan keamanan yang berhubungan erat dengan pengelolaan SDA.
“Karena Dalam pandangan Prabowo, ketahanan nasional tidak hanya mencakup aspek militer semata, tetapi juga ketahanan ekonomi yang didukung oleh pengelolaan SDA yang efisien,” katanya.
“Dengan lingkungan yang aman dan stabil, investasi di sektor SDA dapat ditingkatkan, dengan menciptakan lapangan kerja, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Prabowo juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang memadai,” sebutnya.
Infrastruktur yang baik akan memudahkan akses ke daerah-daerah terpencil yang kaya akan SDA, sehingga eksplorasi dan eksploitasinya bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Misalnya, pembangunan jalan, pelabuhan, dan bandara di daerah terpencil akan membuka akses dan mendukung pengiriman hasil tambang, kayu, atau hasil laut ke pasar domestik maupun internasional.
Pembangunan infrastruktur ini harus didukung oleh kebijakan yang pro-investasi dan transparan untuk menarik investor asing yang memiliki teknologi dan modal.Selain itu, Prabowo menaruh perhatian besar pada masalah lingkungan. Pemanfaatan SDA harus dilakukan secara berkelanjutan untuk menghindari kerusakan lingkungan yang dapat merugikan generasi mendatang.
Prabowo percaya bahwa dengan teknologi modern dan kebijakan yang tegas, kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.
Misalnya, dalam sektor pertambangan, teknologi green mining dapat diterapkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, reboisasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang juga menjadi bagian penting dari strategi Prabowo untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Strategi Prabowo juga mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pengelolaan SDA.
Lanjut Dr. Iswadi, M.Pd, pendidikan dan pelatihan yang baik akan menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten.
Prabowo berencana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang-bidang yang terkait dengan pengelolaan SDA, seperti teknik pertambangan, kehutanan, dan kelautan.
Dengan demikian, Indonesia tidak hanya bergantung pada tenaga kerja asing, tetapi juga mampu memberdayakan SDM lokal yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni.
Kemitraan dengan komunitas lokal juga menjadi bagian integral dari strategi ini.
Prabowo percaya bahwa pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan SDA akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Masyarakat lokal yang dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan SDA akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya di daerah mereka.
Selain itu, mereka juga akan mendapatkan manfaat ekonomi yang langsung dari aktivitas tersebut, yang pada gilirannya akan meningkatkan taraf hidup mereka.
Dr. Iswadi menambahkan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan SDA juga merupakan hal yang tidak kalah penting.
Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam pengelolaan SDA harus diberantas.
Prabowo berkomitmen untuk membangun sistem yang transparan dan akuntabel, di mana setiap langkah dalam proses pengelolaan SDA dapat diawasi oleh publik.
Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyediakan data yang terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat.Lebih jauh lagi, Prabowo melihat pentingnya kerja sama internasional dalam pengelolaan SDA.
Indonesia harus mampu menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara lain, baik dalam hal teknologi, investasi, maupun penegakan hukum lingkungan.
Dengan kerja sama ini, Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara lain dalam mengelola SDA secara berkelanjutan dan memperoleh teknologi canggih yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan SDA.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut menggambarkan bahwa keyakinan akan kemampuan Prabowo dalam memaksimalkan SDA bukanlah tanpa dasar.
Pengalaman Prabowo di bidang militer dan politik memberikan perspektif yang luas tentang bagaimana strategi nasional harus dirancang dan diimplementasikan.
Menurut Dr. Iswadi, M.Pd. Kepemimpinan Presiden Terpilih Republik Indonesia Prabowo Subianto yang tegas dan visinya yang jelas tentang pentingnya ketahanan nasional yang berbasis pada pengelolaan SDA yang baik, membuatnya menjadi sosok yang diyakini dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Dengan demikian, strategi yang diusung oleh Prabowo tidak hanya fokus pada aspek eksploitasi SDA semata, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti infrastruktur, lingkungan, SDM, komunitas lokal, transparansi, dan kerja sama internasional.
“Jika diterapkan dengan baik, strategi ini diyakini akan mampu memaksimalkan potensi SDA Indonesia dan membawa negara ini menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan,” demikian pungkas Dr. Iswadi, M.Pd.(*”)