Minahasa Tenggara, Satuprna.co.id: Kondisi tambang ilegal (PETI) di Ratatotok semakin memprihatinkan. Alam Ratatotok kini berada di ujung tanduk kehancuran.
Ironisnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Minahasa Tenggara, Arnold Mokosolang memberikan tanggapan di salah satu media online bahwa dirinya tidak mengetahui kalau Kebun Raya yang seharusnya dilindungi kini sudah porak-poranda!
Ketua Umum Garda Timur Indonesia (GTI), Fikri Alkatiri, mengecam keras tindakan para pelaku perusakan alam, termasuk Kebun Raya.
Fikri menduga bahwa Kadis DLH Minahasa Tenggara (Mitra) telah menerima upeti dari para pelaku perusakan Kebun Raya.
“Bagaimana mungkin Kadis DLH tidak tahu Kebun Raya sudah hancur, ini jelas aneh Kami menduga kuat Kadis DLH menerima setoran dari para mafia tambang” ujar Fikri dengan nada geram, kepada satupena.co.id Jumat 14 November 2025.
Fikri juga meminta agar Polda Sulut segera memeriksa Kadis DLH dan dia juga meminta agar Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) Ronald Kandoli segera mencopot Arnold Mokosolang dari jabatannya.
“Polda Sulut harus segera memeriksa Kadis DLH Bupati juga harus segera mencopot Arnold Mokosolang dari jabatannya karena terbukti tidak becus menjaga lingkungan” tegas Fikri.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
Masyarakat menanti tindakan tegas untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal dan menindak para pelaku perusakan lingkungan, termasuk oknum-oknum yang terlibat dalam praktik korupsi.
Jangan biarkan Ratatotok hancur karena keserakahan para mafia tambang dan ketidakbecusan pejabat! Lindungi alam Indonesia dari kehancuran.
