ACEH UTARABeritaPeristiwa

Abrasi Sungai Ancam Keselamatan Warga, 4 KK di Desa Pante Gaki Balee Harus Dievakuasi

355
×

Abrasi Sungai Ancam Keselamatan Warga, 4 KK di Desa Pante Gaki Balee Harus Dievakuasi

Sebarkan artikel ini

0:00

Aceh Utara, Minggu, 19 Januari 2025 – Abrasi sungai yang terjadi di Desa Pante Gaki Balee, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, semakin mengkhawatirkan. Hamdani, anggota DPRK Aceh Utara dari Fraksi Partai Aceh asal Langkahan, menyatakan bahwa empat kepala keluarga (KK) di desa tersebut harus segera dievakuasi karena jarak antara sungai dengan rumah warga hanya tersisa sekitar 70 cm.

 

“Keselamatan warga harus menjadi prioritas. Saya siap memberikan tanah pribadi saya untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi warga yang terdampak, terutama untuk Ramlah, seorang janda yang berjuang menghidupi anak-anak yatim dengan penghasilan pas-pasan. Bagi warga yang akan pindah, silakan membangun tempat tinggal sementara di atas tanah saya,” ujar Hamdani dengan tegas.

Baca juga Artikel ini :   ANTUSIAS PENUTUPAN SANLAT SMANSA SIMBA

Namun, ketika dikonfirmasi, Sofyan, Kepala Desa Pante Gaki Balee, mengaku belum mengetahui adanya ancaman abrasi tersebut. “Tidak ada laporan dari warga kepada saya terkait abrasi sungai yang menyebabkan warga harus diungsikan. Untuk solusinya, saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Nanti sore saya akan melihat langsung kondisi rumah warga yang terdampak,” jelas Sofyan.

Baca juga Artikel ini :   Pemerintah Gampong Suka Jaya Gelar Sosialisasi Penyuluhan Penyakit Menular

 

Selain itu, Sofyan menyebut aktivitas penyedotan pasir sebagai salah satu penyebab abrasi sungai. “Sedot pasir adalah kegiatan ilegal yang mengganggu lingkungan. Kami akan menghentikan aktivitas tersebut sementara waktu dan berharap pemerintah memberikan solusi terkait erupsi sungai di desa ini,” tambahnya.

 

Pernyataan Sofyan ini mendapat tanggapan dari Syafi’i, warga Dusun Pante Sejahtera yang rumahnya hampir jatuh ke sungai akibat abrasi, Ia menilai bahwa aktivitas penyedotan pasir justru membantu menghambat abrasi sungai.

Baca juga Artikel ini :   Patroli dan Himbauan di Pantai Wisata Trienggadeng: Wujudkan Keamanan Ops Lilin Seulawah 2024

 

“Kalau tidak ada penyedotan pasir, mungkin dari tahun 2023 abrasi sudah mencapai rumah warga. Ini juga menjadi sumber penghidupan kami. Seharusnya pemerintah hadir memberikan solusi, bukan hanya menyalahkan masyarakat miskin yang mencari nafkah,” tegas Syafi’i.

Kondisi ini mendesak perhatian dari pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah nyata guna mengatasi abrasi sungai yang mengancam keselamatan warga di Desa Pante Gaki Balee. Apalagi, empat KK yang terancam membutuhkan evakuasi segera sebelum bencana lebih besar terjadi.

 

Reporter: ZAS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *