AcehBENER MERIAHBerita

Warga Diserang Gajah Liar di Bener Meriah, Respons Lambat BKSDA Disorot

18
×

Warga Diserang Gajah Liar di Bener Meriah, Respons Lambat BKSDA Disorot

Sebarkan artikel ini

0:00

Bener Meriah, Satupena.co.id,- Insiden serangan gajah liar terhadap seorang warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, kembali membuka sorotan terhadap kinerja Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Hingga Minggu siang pukul 11.53 WIB, warga memastikan belum ada kehadiran fisik tim dari BKSDA di lokasi kejadian.22 Juni 2025.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Minggu pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Korban, Abdul Talep (50), tengah berjalan menuju kebun miliknya ketika seekor gajah liar tiba-tiba menyerang. Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka serius di bagian tubuhnya akibat tusukan gading. Ia sempat mendapat perawatan di Puskesmas setempat sebelum dirujuk ke RS Muyang Kute untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga Artikel ini :   Miliki Senjata Api Ilegal, Pria di Sekayu Diamankan Polisi

Pasca-kejadian, warga menyampaikan kekecewaan terhadap lambatnya penanganan dari BKSDA. Mereka menilai absennya kehadiran langsung tim di lokasi semakin memperparah keresahan masyarakat, yang belakangan kian sering berhadapan dengan gangguan gajah liar.

Saat dikonfirmasi oleh media, pihak BKSDA menyampaikan bahwa mereka telah menurunkan tim bersama Satgas setempat untuk menangani situasi tersebut.

Baca juga Artikel ini :   Satgas TMMD Reguler Ke-119 Kodim 0102/Pidie Bekerja Sama Dengan Dinas Pertanian/Peternakan Kab Pidie

“Iya benar, saat ini tim bersama Satgas setempat sedang melakukan penanganan lebih lanjut dan dikoordinasikan dengan desa. Sudah ada yang turun,” ujar seorang perwakilan BKSDA.

Namun, klaim tersebut mendapat bantahan dari warga. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa hingga pukul 11.53 WIB, tidak terlihat satu pun petugas berada di lokasi kejadian.

“Saya pastikan belum ada yang turun ke lapangan. Kalau memang ada, kami pasti tahu,” tegasnya.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Negeri Antara. Ia mengatakan bahwa komunikasi dengan pihak BKSDA sejauh ini hanya dilakukan melalui sambungan telepon.

“Baru sebatas koordinasi lewat telepon saja,” kata kepala desa saat dihubungi.

Kejadian ini memicu kekhawatiran warga yang semakin cemas dengan pergerakan gajah liar yang kerap memasuki areal permukiman dan kebun mereka. Masyarakat mendesak agar BKSDA dan instansi terkait segera mengambil tindakan nyata guna mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya.

Baca juga Artikel ini :   Ir. Armia Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Kwarcab Bener Meriah Masa Bakti 2025–2030

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi lanjutan dari BKSDA mengenai keberadaan tim mereka di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *