MUBA, Satupena.co.id
Polsek Batanghari Leko Polres Musi Banyuasin, tidak tinggal diam setelah menerima informasi adanya suatu tempat diwilayah hukumnya sering ada kegiatan transaksi narkoba.
Menindaklanjuti perihal tersebut, sekira pukul 02.00 wib setelah mendalami informasi, personil unit Reskrim Polsek Batanghari Leko langsung melakukan pemeriksaan ditempat yang dimaksudkan dari pemberi informasi, yaitu di Dusun VI, Desa Tanah Abang kecamatan Batanghari Leko (BHL) kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Selasa (28/05/2024)
Hasil pemeriksaan polisi berhasil mengamankan terduga pelaku atas nama RH (23) berikut barang bukti berupa 8 paket diduga narkotika jenis shabu.
Kapolres Muba AKBP Imam Safii S.IK., M.Si., melalui Kapolsek Batanghari Leko Iptu Nasirin SH., MH., membenarkan adanya pengungkapan kasus narkoba diwilayahnya. Hari Minggu (02/06/2024).
“Kami berhasil mengamankan terduga pelaku RH berikut barang buktinya, 8 paket diduga narkotika jenis Shabu dengan berat bruto 2,33 gram yang dibungkus dalam plastik klip bening dan disimpan didalam wadah plastik berbentuk telur warna hijau”. Ungkapnya.
Nasirin mengapresiasi dan berterimakasih kepada warga yang masih peduli dan mau menginformasikan adanya peredaran Narkoba diwilayahnya.
Menurutnya tanpa dukungan serta kerjasama dengan masyarakat akan kesulitan mengungkap kasus narkoba ini.
“Alhamdulillah masih ada yang perduli, sehingga secara tidak langsung sudah membantu menyelamatkan anak bangsa dari kerusakan mental dan moral yang disebabkan oleh narkoba”. Ujarnya.
Nasirin menjelaskan untuk terduga pelaku berserta barang buktinya, telah dlimpahkan ke Satres Narkoba polres Muba untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Terpisah Kasatres Narkoba AKP Tomy Prambana SIK. MH., M.Si., membenarkan telah menerima pelimpahan perkara narkoba dari Polsek Batanghari Leko, dan saat ini sedang dalam proses penyidikan.
“Tersangka atas nama RH kami jerat dengan pasal 114 ayat (1) subsider pasal 112 ayat (1) undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang ancaman hukunan minimal 5 tahun penjara, maksimal.20 tahun penjara dan pidana denda paling sedikit 1 milyard rupiah, paling banyak 20 Milyard rupiah”. tutup Tomy. (*)