JAWA TIMUR

Peletakan Batu Pertama IPAL Tahu di Jombang Hanya Seremonial Belaka

30
×

Peletakan Batu Pertama IPAL Tahu di Jombang Hanya Seremonial Belaka

Sebarkan artikel ini

0:00

Jombang, satupena.co.id– Pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri tahu di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang kembali menuai sorotan tajam. Alih-alih menghadirkan solusi atas pencemaran lingkungan, proyek tersebut justru dinilai hanya menjadi ajang seremonial belaka. Warga menilai, setelah seremoni peletakan batu pertama pada tanggal 16/09/25 lalu, yang digelar dengan penuh publikasi, bangunan IPAL malah dibiarkan mangkrak tanpa ada kelanjutan berarti.

Sejumlah warga di sekitar aliran sungai mengaku kecewa. Harapan besar mereka agar limbah tahu bisa dikelola dengan baik, ternyata kandas ketika pembangunan berhenti di tengah jalan. Bau menyengat dari limbah tahu tetap menyerang pemukiman, sementara sungai masih tercemar seperti sebelumnya.

Baca juga Artikel ini :   Malam Resepsi Kenegaraan di Jombang: Bupati Warsubi Ajak Masyarakat Terus Berkarya dan Bersatu

“Yang kami lihat hanya peletakan batu pertama dengan acara meriah. Setelah itu, bangunannya terbengkalai, tidak ada kelanjutan. Kami sudah terlalu sering dijanjikan, tapi kenyataannya selalu sama: hanya seremoni, habis itu mangkrak,” ungkap salah seorang warga.

Proyek strategis yang didanai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebesar Rp 7,7 miliar diharapkan dapat menampung 88 perajin yang mengolah 84 ton kedelai per hari. Proyek ini akan dilaksanakan selama enam bulan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jombang Miftahul Ulum saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya progres pekerjaan masih menunggu kedatangan pipa, padahal proyek IPAL tahu di Jogoroto belum ada pelaksana pekerjaanya.

Baca juga Artikel ini :   Sambut Bulan Muharram 1446H, Pengurus Masjid Darussalam Bantur Adakan Jalan Sehat

“Pekerjaan CSR didahulukan pemasangan pipa karena setelah pekerjaan pipa selesai diatasnya akan ada pekerjaan pembangunan atau perbaikan jalan. Progres masih menunggu kedatangan pemesanan pipa,” jelasnya, Selasa (30/9/2025).

Sementara itu, Paguyuban Tahu Sumber Berkah melalui Imam Subkhi juga membenarkan jika tidak ada pekerjaan sama sekali paska peletakan batu pertama IPAL Komunal. Pekerjaan direncanakan bulan oktober hinggan bulan maret.

“Memang sejak awal memang jadwal awal dari pihak pertamina masih menyelesaikan DED nya perkiraan bulan oktober. Cuman secara simbolisnya di taruh bulan september karena mengikuti jawal Bupati, untuk pekerjaanya bulan oktober,” paparnya, Selasa (29/9/2025).

Baca juga Artikel ini :   Bersinergi Prioritaskan Keamanan Logistik Pemilu Patroli Polsek Jabung Sambang PPK

Imam juga membernarkan jika pelaksaan pekerjaan proyek IPAL Komunal libah tahu di Jogoroto belum ada yang mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK) namun serimonialnya dilakukan lebih dahulu.

“Vendornya itu masih belum mendapatkan SPK dari PGN yang mempunyai pekerjaan. Memang sebenarnya banyak vendor-vendor yang merapat ke sini untuk mendapatkan pekerjaan,” pungkasnya.

Masyarakat mendesak agar pemerintah tidak lagi menjadikan seremoni peletakan batu pertama sebagai ajang pencitraan. Yang dibutuhkan warga adalah bukti nyata: IPAL berfungsi, limbah tahu terkelola, dan sungai kembali bersih. Tanpa itu, pembangunan hanya menambah deretan proyek mangkrak yang menimbulkan kekecewaan publik.(gondrong)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *