Takengon- satupena.co.id
Saaddin, Ketua Komunitas Pemuda Kebayakan (KOMPAK) menyebutkan, sejatinya partai politik (parpol) memiliki fungsi kaderisasi. Bila parpol tak mampu menelurkan kader di Pilkada, parpol dianggap ingkar.
“Mengingkari hak konstitusi publik untuk mendapatkan pemimpin yang baik. Kan mereka (parpol) punya macam-macam fungsi, termasuk kaderisasi,” kata Saaddin.
Celakanya, fungsi kaderisasi tak diperlihatkan oleh parpol. Lebih ironis, parpol secara tidak langsung disebut meminimalisir munculnya kepala daerah dari jalur independen.
“Independen diperketat pendaftarannya. Artinya, secara implisit dapat dikatakan ada keinginan untuk mengoptimalkan potensi kader parpol,” ungkap Saaddin.
Mestinya, dengan pengetatan jalur independen, parpol punya kesempatan lebih untuk mempersiapkan kader terbaik. Namun nyatanya parpol justru tak menelurkan kader terbaik mereka di daerah.
Apa yang terjadi aceh tengah saat ini disebabkan karena lemahnya pengkaderan di dalam parpol.
KOMPAK menyampaikan rasa terimakasih kepada Pak Alhudri, yang telah membuka mata pemilih di aceh tengah, agar menjadi pemilih yang cerdas, dan bermartabat. Karena sesungguhnya, demokrasi kita adalah pilihan terbaik dari pilihan terburuk yang ada (the best of the worst), dan sudah sepatutnya kita terus belajar tanpa harus kembali ke belakang.