Medan- satupena.co.id: Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara kembali membuktikan komitmennya dalam menjaga keberagaman budaya dan bahasa daerah melalui Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Antares, Medan, ini membawa semangat revitalisasi bahasa daerah dengan melibatkan generasi muda sebagai tunas harapan pelestarian bahasa ibu, Jumat (22/11/24).
Dengan mengusung tema “Tunas Bahasa Ibu, Revitalisasi Bahasa Daerah Sumatera Utara”, acara ini menjadi wadah kreatif bagi para juara Lomba Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah tingkat SD dan SMP dari 12 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Kabupaten yang terlibat adalah Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Padang Lawas Utara, Labuhanbatu, Asahan, Langkat, Tapanuli Tengah, Toba, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, dan Nias.
Menghidupkan Bahasa Ibu dengan Cerpen Sahril, M.Pd., Widyabasa Ahli Madya dari Balai Bahasa Sumatera Utara, tampil sebagai narasumber utama dalam kemah ini. Beliau menekankan pentingnya kreativitas literasi untuk memupuk kecintaan terhadap bahasa ibu. “Revitalisasi bahasa daerah tidak hanya tentang pelestarian, tetapi juga tentang bagaimana bahasa itu terus hidup dalam karya-karya kreatif generasi muda,” ujar Sahril.
Antusiasme Peserta Menghidupkan Harapan para peserta, yang merupakan pemenang lomba dari masing-masing daerah, tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Kemah ini tidak hanya mengajarkan teknik menulis cerpen, tetapi juga menggali kekayaan bahasa lokal yang mungkin mulai pudar. “Kami merasa bangga bisa berpartisipasi di acara ini. Ini adalah kesempatan kami untuk lebih memahami dan menggunakan bahasa daerah kami,” kata seorang peserta dari Kabupaten Langkat.
Misi Mulia Balai Bahasa Melalui kegiatan ini, Balai Bahasa Sumatera Utara ingin menanamkan kesadaran bahwa bahasa ibu adalah aset budaya yang tak ternilai harganya. Dengan pendekatan kreatif, seperti menulis cerpen, bahasa daerah tidak hanya dilestarikan, tetapi juga diberdayakan sebagai media ekspresi budaya dan identitas daerah.
Semangat ini diharapkan mampu menyentuh lebih banyak kalangan, mempererat hubungan antarbudaya di Sumatera Utara, sekaligus menjadikan bahasa daerah sebagai bagian penting dalam pembangunan karakter generasi muda.
Balai Bahasa Sumatera Utara mengajak masyarakat luas untuk mendukung upaya ini. Mari bersama menjaga keberagaman bahasa dan budaya, karena bahasa daerah adalah akar yang memperkuat pohon kebangsaan kita.(SM)