Bayung Lencir, Satupena.co.id– Kebakaran hebat melanda sebuah sumur minyak tua peninggalan Belanda di RT. 07 Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), pada Selasa, 9 September 2025. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB ini menyebabkan dua orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka bakar serius.
Romzi menjadi salah satu korban meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit pada pukul 19.20 WIB. Korban meninggal kedua adalah Nanda bin Juli Pansa, seorang pekerja asal Desa Beruge, yang menyusul pada pukul 20.45 WIB setelah mengalami luka parah.
Kapolsek Bayung Lencir Iptu M Wahyudi S.H.,M.H melalui Kanit Reskrim IPTU Novian Maas Thurella SH menerangkan selain korban meninggal, tiga pekerja lainnya juga mengalami luka bakar yang sangat serius.
“Roy Sapta Nugraha bin Suprayitno dan Putra bin Pahrul, keduanya warga Desa Kaliberau, menderita luka bakar hingga 90%. Sementara itu, Sumardi bin Sarnen, juga warga Desa Kaliberau, mengalami luka bakar sekitar 60%. Seluruh korban luka saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit”. Ujarnya. Kamis (11/09/25).
Peristiwa ini kembali menyoroti aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di wilayah Musi Banyuasin. Meskipun pemerintah daerah dan aparat penegak hukum telah berulang kali melakukan penertiban, praktik ini masih terus berlangsung dan sering kali membahayakan keselamatan para pekerja serta lingkungan sekitar.
Pihak berwajib saat ini tengah melakukan investigasi untuk mendalami kasus ini, mengingat pahit akan risiko tinggi yang dihadapi oleh para pekerja di ladang minyak ilegal.







