Gayo lues. Satupena.co.id.
Salallahu’ala Muhammad salallahu’alaihi wasalam. Dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad Salallahu’alaihi wasalam, atau sering di kenal dengan maulid nabi Muhammad SAW, masyarakat Desa persiapan pantan kota, kecamatan pantan cuaca, kabupaten Gayo lues antusias menghadiri peringatan acara tersebut di Masjid Al-Muhajirin, senin (16-9-2024).
Acara di mulai dengan pembacaan al qur’an yang di lantunkan oleh Tengku Adam, kemudian dalam sambutannya Geucik Desa persiapan pantan kota Sultan Aripin menyampaikan untuk meningkatkan budaya baik di dalam beragama, seni, maupun sosial dalam bermasyarakat.
Selain itu, ia juga senantiasa terus mengajak masyarakatnya tak henti untuk menjaga silaturahmi dalam bermasyarakat, khususnya di Desa persiapan pantan kota ini.
“Terlebih bahwa dalam waktu dekat ini kita akan mengikuti pilkada bupati dan gubernur, jangn nanti gara-gara pilkada kita sekampung pecah silaturahmi”. Ujarnya.
Dalam acara tersebut perangkat/imam Desa persiapan pantan kota Wali Rusdi pimpin do’a bersama, dan juga sempat menegaskan kepada masyarakat setempat agar selalu meramaikan mesjid guna sholat secara berjamaah.
Memasuki acara inti, penceramah tengku Jasmi menyampaikan atau mengulang kaji tentang kelahiran nabi Muhammad SAW, serta sedikit menjabarkan garis keturunan sang penghulu para Nabi sekaligus penghulu semesta alam ini.
“Yang mana bahwa nabi besar Muhammad SAW lahir pada hari Senin tepat pada tanggal 12 Rabiulawal 570 Masehi di Makkah, beliau dilahirkan oleh ibunya yang bernama Siti Aminah, yang mana ketika ibu Baginda rasulullah sedang mengandung dia bermimpi seolah-olah ada cahaya terang benderang yang mengelilingi dirinya”. Urainya.
Seakan akan, lanjutnya, ia melihat istana di Basrah dan syam, bahkan ia mendengar suara yang berkata. “Engkau telah hamil” dan akan melahirkan seorang manusia yang termulia di muka bumi ini”. Katanya.
Ayah beliau, sambungnya, bernama Abdullah, yang mana Abdullah wafat saat nabi masih berada dalam kandungan ibunya. Saat nabi berumur 6 (enam) tahun sangat disayangkan ibu beliau menghembuskan nafas terakhir saat di perjalanan dari yatsrib menuju Makkah, tak lama kemudian Abdl Muthalib kakeknya, ia juga wafat saat Rasullullah SAW berusia 7 (tujuh) tahun, kemudian Baginda nabi Muhammad SAW di asuh oleh pamannya Abu thalib hingga dewasa.
“Semoga kita semua yang hadir mendapatkan syafaat dari Allah SWT, amin ya rabbal alamin. Ujar Tengku Jasmi.