Aceh Utara,satupena.co.id
Malam Sabtu, 19 April 2024, sekira pukul 19.00 Wib,di Desa Riseh Teungoh Kecamatan Sawang -Aceh Utara, digemparkan oleh suara dentuman keras yang mengejutkan. Kejadian tragis pun terjadi ketika jembatan gantung yang menjadi penghubung utama antara Desa Riseh Teungoh dengan wilayah sekitarnya roboh diterjang oleh air sungai yang meluap.
Seorang saksi mata,M.Dahlan (Apalan), dengan nada sedih menceritakan momen mencekam tersebut. “Setelah Shalat Magrib, kami sedang menikmati hangatnya kopi malam. Tiba-tiba, suara dentuman keras memecah keheningan malam. Saya bergegas menuju lokasi dan dengan sedih menyaksikan jembatan yang menjadi bagian integral dari kehidupan kami sehari-hari telah ambruk,” ujarnya.
Lanjutnya,Jembatan gantung yang roboh tersebut bukan sekadar infrastruktur biasa. Bagi warga setempat, jembatan tersebut adalah akses vital yang menghubungkan mereka dengan Gampong Gunci,Alue Meuh,Paya Rubek,Lhok Pungki dan Alue Anoe. Kehilangan jembatan ini tidak hanya meninggalkan kebutuhan mendesak akan akses, tetapi juga meruntuhkan harapan bagi masyarakat yang bergantung padanya.
Di tengah situasi yang genting ini, masyarakat yang menggunakan jembatan yang ambruk, menohon kepada pemerintah Kabupaten Aceh Utara, terutama Dinas terkait, untuk segera bertindak. Mereka memohon agar pemerintah turun langsung ke lokasi untuk memulihkan jembatan yang begitu vital bagi kehidupan sehari-hari mereka. Solidaritas dan dukungan dari masyarakat luas sangatlah diperlukan dalam menghadapi cobaan seperti ini.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersatu dan bergerak bersama dalam membangun kembali harapan dan akses bagi saudara-saudara kita yang terdampak oleh kejadian ini. Meskipun badai mungkin melanda, tetapi bersama-sama, kita mampu mengatasi tantangan ini dan membangun masa depan yang lebih kuat bagi Riseh Teungoh dan sekitarnya” pungkas Apalan.