JAWA TIMUR

Penanaman Jagung Serentak Se-Jawa Timur Dimulai dari Tebuireng: Jihad Pangan dari Kota Santri

82
×

Penanaman Jagung Serentak Se-Jawa Timur Dimulai dari Tebuireng: Jihad Pangan dari Kota Santri

Sebarkan artikel ini

0:00

Jombang, sstuoena.co.id 6 Agustus 2025 — Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar kegiatan penanaman jagung serentak se-Jawa Timur, yang dipusatkan di lahan milik Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

 

Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan melalui sinergi antara pesantren, Polri, dan masyarakat. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan spiritual, tetapi juga berperan aktif sebagai lokomotif kedaulatan pangan nasional.

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Jombang H. Warsubi (Abah Warsubi), bersama Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol. Drs. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., yang hadir mewakili Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

 

“Dari Kota Santri, kita kirim pesan kuat untuk negeri bahwa ketahanan pangan adalah jihad modern. Dulu, banyak pesantren hidup dari pertanian. Kini, kita satukan kembali potensi itu, santri dan Polri bersatu jaga negeri, tegas Abah Warsubi.

Baca juga Artikel ini :   Tak Sampai 24 Jam, Polisi Tahan Pelaku Begal Payudara di Dau Malang

 

Penanaman jagung dilakukan secara serentak, tidak hanya di Tebuireng, tetapi juga di lebih dari 264 pondok pesantren di Jawa Timur, yang terhubung secara virtual melalui jaringan komunikasi nasional. Total lahan yang terlibat dalam program ini mencapai 500 hektare.

 

“Alhamdulillah, kita telah melaksanakan tanam jagung serentak dengan sinergi lintas lembaga. Di Jawa Timur saja, ada lebih dari 260 pesantren yang terlibat, ujar Komjen Pol. Dedi Prasetyo.

 

Di lahan seluas 10 hektare milik Pesantren Tebuireng, penanaman jagung dilakukan secara simbolis oleh para tokoh yang hadir, menggunakan mesin tanam jagung modern. Di antara tokoh tersebut hadir:

 

KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) – Pengasuh Ponpes Tebuireng

KH. Cholil Dahlan – Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso

KH. Hasib Wahab – Pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas

KH. Ahmad Masduqi Abdurrohman – Pengasuh PPRTQ Jombang

KH. Abdussalam Sochib – Pengasuh PP Mambaul Ma’arif Denanyar

Baca juga Artikel ini :   Polisi Olah TKP Laka Mobil Terbalik: Diduga Pengemudi Ngantuk

KH. Miftachul Akhyar – Rais Aam PBNU

KH. Hasan Mutawakil Alallah – Ketua MUI Jawa Timur

 

Tampak pula unsur Forkopimda Kabupaten Jombang hadir memberikan dukungan penuh.

 

Komjen Pol. Dedi menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata komitmen Polri dalam memperkuat ketahanan nasional di sektor pangan.

 

“Ini adalah wujud nyata kontribusi Polri terhadap ketahanan pangan. Kita hadir, bersinergi, dan bergerak bersama masyarakat, ujarnya.

 

Selain kegiatan penanaman, Polri juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada Pesantren Tebuireng yang diterima langsung oleh Gus Kikin. Selain itu, juga disalurkan bantuan sosial (bansos) dan tali asih kepada para santri dan masyarakat sekitar.

 

Dalam laporannya, Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol. Ari Wibowo mengungkapkan bahwa total luas lahan yang dikelola oleh Polda Jawa Timur untuk mendukung ketahanan pangan nasional mencapai:

 

Lahan Bekas Sawah (LBS): 143.442,89 hektare

Lahan Perhutanan Sosial: 49.432,59 hektare

Baca juga Artikel ini :   Polisi Jombang Amankan 17 Orang Minum Miras di Angkringan Saat Patroli KRYD

Lahan Produktif: 16.203 hektare

Lahan Pondok Pesantren: 509,37 hektare

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari target penanaman jagung nasional seluas 200.000 hektare pada kuartal ketiga tahun 2025, sebagai lanjutan dari penanaman sebelumnya di 330.000 hektare lahan perhutanan sosial, dari total target nasional 700.000 hektare.

 

“Target nasional sampai akhir tahun adalah 1 juta hektare penanaman jagung. Kita harapkan mampu menghasilkan hingga 4 juta ton jagung, melampaui capaian tahun sebelumnya, terang Komjen Dedi, yang juga ditunjuk sebagai Wakapolri.

 

Suasana acara berlangsung khidmat namun penuh semangat nasionalisme. Gerakan tanam jagung ini menandai kebangkitan peran pesantren dalam mengawal ketahanan pangan dan kemandirian bangsa.

 

Acara diakhiri dengan ramah tamah dan pelepasan rombongan tamu kehormatan melalui helipad. Dari Tebuireng, semangat jihad pangan digaungkan ke seluruh penjuru nusantara — dari pesantren untuk negeri, dari Kota Santri untuk kedaulatan bangsa.

 

 

 

Reporter: Deni

Editor: ZAS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *