Bener Meriah, Satupena.co.id. Upaya mediasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan aparat desa pada Selasa (4/3) untuk menyelesaikan kasus penganiayaan antar pelajar di Kecamatan Bener Kelipah berakhir dengan duka. Ayah salah satu korban, Armansyah, mengalami serangan jantung dan meninggal dunia di tengah jalannya pertemuan.
Menurut keterangan saksi, Armansyah datang ke mediasi dengan emosi tinggi karena tidak terima anaknya menjadi korban kekerasan. Saat aparat desa berusaha menenangkan, ia tiba-tiba mengalami sesak napas dan pingsan. Keluarga segera membawanya pulang dan meminta bantuan bidan desa, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kapolsek Bandar Polres Bener Meriah, Ipda Gunawan, AD, menjelaskan bahwa insiden ini berawal pada Minggu (2/3) dini hari. Saat itu, tiga pelajar dari Kampung Bener Kelipah Selatan—Candra (16), Hairul Hadi (16), dan Ikram (16)—menjadi korban pemukulan oleh lima pelajar dari Kampung Gunung Musara. Para pelaku yang teridentifikasi berinisial YN (16), TA (16), AK (16), RD (16), dan IN (16) berasal dari Kampung Gunung Musara, Kecamatan Bener Kelipah.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus penganiayaan tersebut, sementara keluarga korban berduka atas kepergian Armansyah.