Aceh Tamiang–satupena.co.id
Pertamina EP (PEP) Rantau Field bersama Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tamiang memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024. Kegiatan ini bertema Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan, yang dilaksanakan Aula Kantor Bupati Aceh Tamiang, pada Kamis (05/12/2024).
Kegiatan ini melibatkan 45 penyandang disabilitas yang mendapat edukasi tentang kesehatan mental melalui sesi talkshow. Selain itu, PEP Rantau Field juga memberikan sejumlah bantuan untuk meningkatkan kualitas hidup para penyandang disabilitas. Sebelum acara di mulai Kegiatan di awali pembacaaan ayat-ayat suci Al-Quran yang dilatunkan dengan indah oleh seorang penyandang tunanetra.
Dalam memperingati Hari Disabilitas PEP Rantau Field menyerahkan bantuan berupa alat bantu difabel kepada 45 penyandang disabilitas yang terdiri dari eks psikotik, siswa-siswi SLBN Pembina Aceh Tamiang, dan anggota Kelompok Satgas DIGDAYA. Alat bantu yang diberikan berupa 7 buah kursi roda, 11 pasang alat bantu dengar, 5 buah tongkat kaki empat, 5 buah white cane, 12 buah tongkat kruk, 5 paket alat tulis riglet dan stilus, 1 paket alat permainan edukatif (APE), serta 45 sembako. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan mobilitas, kemandirian, serta kualitas hidup para penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat lebih berdaya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selain pemberian bantuan, para peserta juga mengikuti sesi pembekalan kesehatan mental yang dipandu oleh dr. Lia Imelda Siregar, M.Kes., dan dr. Siti Nurul Hidayati, Sp.KJ. Sesi ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, memberikan motivasi, serta membantu peserta menghadapi tekanan psikologis dengan dukungan yang memadai dari lingkungan sekitarnya.
Pada kesempatan tersebut Head of Communication Relations & CID Zona 1, Budi Ariyanto menegaskan,” komitmen sosial perusahaan berkelanjutan dalam mendukung penyandang disabilitas. “Peringatan ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif, ramah, dan menghargai keberagaman,” ungkap Budi Ariyanto.
Sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional, PEP Rantau Field turut mendorong penguatan kepemimpinan penyandang disabilitas dengan terbentuknya Satuan Tugas Difabel Siaga Tanggap Bencana dan Berdaya (SATGAS DIGDAYA). Satgas ini bertujuan membekali penyandang disabilitas dengan keterampilan menghadapi bencana dan melibatkan mereka dalam upaya penyelamatan.
Budi Ariyanto menambahkan,” anggota Satgas Digdaya juga didorong untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang tanggap bencana kepada komunitas disabilitas lainnya. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang,” jelas Head of Communication Relations & CID Zona 1.
Pada kesempatan yang sama Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra, mengapresiasi kolaborasi tersebut. “Kami sangat menyambut baik sinergi ini, PEP Rantau Field telah menunjukkan kepedulian nyata terhadap penyandang disabilitas di Aceh Tamiang. Kegiatan ini membuktikan bahwa bersama-sama kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan berdaya bagi penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Untuk saat ini kabupaten Aceh Tamiang memiliki populasi penyandang disabilitas yang signifikan, dengan sekitar 3.000 orang terdaftar di Yayasan Disabilitas Aceh Tamiang.
Analis Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Vallerina, mengharapkan program seperti ini dapat terus berlanjut. “Kami optimistis kolaborasi ini dapat diperluas melalui program-program lainnya. Bersama-sama, kita dapat mengurangi hambatan dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas,” tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra, Kepala Dinas Sosial, Zulfiqar, SP, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Mustakim, Sp.DLP, Ketua Yayasan Disabilitas Aceh Tamiang, Tri Astuti, dan perwakilan DPRK. Dari pihak PEP Rantau Field, hadir Head of Comrel & CID PHR Zona 1 Budi Ariyanto beserta tim, serta Analis Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Vallerina. Sinergi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.(Eri Beo).