Bener Meriah- satupena.co.id: Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bener Meriah menyelenggarakan Tausiyah Interaktif dengan Tema “Taubat, Kewajiban Seumur Hidup” dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1446 H dan juga sebagai agenda Rutin Rutan Bener Meriah untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT bagi pegawai maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Bener Meriah (03.07.2024)
Kegitan Tausiyah Interaktif kali ini menghadirkan pemateri dari Dayah Ihsanul Fata, Angkup Aceh Tengah Tgk. Abi Miswar Muhammad yang juga merupakan pimpinan dayah tersebut. Kegiatan sendiri diikuti oleh Pegawai dan juga Warga Binaan Pemasyarakatan dan dilaksanakan di Masjid At Taqwa Rutan Bener Meriah.
Kegiatan Tausiyah sendiri dibuka langsung oleh Kepala Rutan Bener Meriah,Baharuddin, S.H dalam sambutannya mengatakan “Tausiyah kali ini membahas menganai “Taubat” sebagaimana Firman Allah SWT “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS. An-Nur: 31). Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada seluruh kaum mu’minin untuk bertaubat kepada Allah SWT, dan tidak mengecualikan seorangpun dari mereka. Meskipun orang itu telah demikian taat menjalankan syari’ah, dan telah menanjak dalam barisan kaum muttaqin, namun tetap ia memerlukan taubat. Di antara kaum mu’minin ada yang bertaubat dari dosa-dosa besar, jika ia telah melakukan dosa besar itu. Karena ia memang bukan orang yang ma’shum (terjaga dari dosa).”
Dalam Tausiyah ini Abi Miswar Muhammad menyampaikan Perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. Banyak aral dan rintangan serta memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Dan kematian adalah gerbang pertama yang harus kita masuki untuk menuju akhirat. Dan kematian, bukanlah hal yang sepele. Saat nyawa dicabut, napas kita tersengal, mulut terkunci, anggota badan kita tanpa daya dan pintu taubat pun tertutup. Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut.
Cukuplah kematian sebagai nasehat untuk setiap dari kita, apakah kita sudah siap ketika kematian datang menjemput, Sudah cukupkah bekal yang kita punya untuk menempuh perjalanan selanjutnya menuju alam akhirat yang kekal dan abadi, Sudah pantaskah kita untuk bertemu Rabb kita, Sudah layakkah kita untuk ditempatkan di dalam surga beserta kemewahan di dalamnya.
Taubat Secara Syar’i, adalah meninggalkan dosa karena takut pada Allâh, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya.
Hakikat taubat yaitu perasaan hati yang menyesali perbuatan maksiat yang sudah terjadi, lalu mengarahkan hati kepada Allâh Azza wa Jalla pada sisa usianya serta menahan diri dari dosa. Melakukan amal shaleh dan meninggalkan larangan adalah wujud nyata dari taubat.
Taubat mencakup penyerahan diri seorang hamba kepada Rabbnya, inabah (kembali) kepada Allâh Azza wa Jalla dan konsisten menjalankan ketaatan kepada Allâh. Jadi, sekedar meninggalkan perbuatan dosa, namun tidak melaksanakan amalan yang dicintai Allâh Azza wa Jalla , maka itu belum dianggap bertaubat.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan di akhirat. Mati dengan husnul khatimah dengan ridha dan diridhai Allah SWT. Kegiatan diakhiri dengan sesi Tanya jawab untuk mendapatkan bekal ilmu agar dapat bertaubat dengan sesungguhnya taubat, yaitu taubatan nasuha.