Bener Meriah, Satupena.co.id. – Malam di Dusun Barendal, Kampung Simpang Teritit, Kecamatan Wih Pesam, berubah haru ketika suara tangisan bayi memecah kesunyian. Seorang bayi perempuan mungil ditemukan tergeletak di depan rumah warga, Jumat (19/9/2025) sekitar pukul 00.20 WIB.
Bayi tersebut ditemukan oleh Muhamad (60), seorang pensiunan PNS, sesaat setelah pulang bersama rekannya, Sulaiman (55). Awalnya, tidak ada tanda-tanda aneh di sekitar rumah. Namun, setengah jam kemudian, tangisan lirih dari teras membuat Muhamad tersentak.
“Ketika saya lihat, ternyata ada bayi perempuan berbalut mantel bayi berwarna biru. Di sampingnya ada dot berisi susu dan tisu. Saya langsung merasa iba, lalu segera menghubungi pihak Dinas PPA,” ungkap Muhamad dengan mata berkaca-kaca.
Bayi mungil itu diperkirakan baru berusia dua hari. Tali pusatnya masih melekat, tubuhnya mungil dengan berat hanya 2,6 kg dan panjang 50 cm. Meski ditinggalkan begitu saja, kondisinya masih sehat. Bayi segera dibawa ke RS Azalia untuk mendapat perawatan medis.
Kabar penemuan bayi ini segera menyebar ke warga sekitar. Banyak yang merasa iba dan bertanya-tanya tentang alasan orang tua tega meninggalkan darah dagingnya. Polisi bersama Dinas Sosial kini tengah menyelidiki kasus tersebut, berusaha mengungkap siapa orang tua bayi dan apa motif di balik penelantaran ini.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Wih Pesam, Iptu Zahrul, menyampaikan imbauan kepada masyarakat. “Kami mohon bagi siapa saja yang memiliki informasi terkait bayi ini atau orang tuanya, segera melapor ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, di RS Azalia, bayi perempuan mungil itu kini dirawat dengan penuh kasih sayang oleh tenaga medis. Tangisan kecilnya seakan menjadi doa, agar kelak ia menemukan pelukan hangat yang pantas, bukan teras dingin tempat ia pertama kali ditemukan.