ACEH TIMUR

Santunan Kematian, Wujud Kepedulian dan Doa Kebersamaan dari Pemerintah Gampong

203
×

Santunan Kematian, Wujud Kepedulian dan Doa Kebersamaan dari Pemerintah Gampong

Sebarkan artikel ini

0:00

Aceh Timur – Setiap kepergian seorang hamba adalah pengingat bagi kita semua tentang kefanaan hidup dan pentingnya saling menguatkan dalam tali persaudaraan. Kehilangan memang menyakitkan, tetapi doa, kepedulian, dan kebersamaan mampu menghadirkan ketenangan bagi mereka yang ditinggalkan.

 

Sabtu, 20 September 2025, suasana duka menyelimuti Rumah duka diDusun Alue Rincong, Gampong Pante Rambong, Kecamatan Pante Bidari. Zainabon binti Araman berpulang ke rahmatullah, meninggalkan keluarga dan kerabat dalam kesedihan mendalam. Di tengah duka itu, pemerintah gampong hadir membawa santunan kematian yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2025.

Baca juga Artikel ini :   Penanggung Jawaban TA 2023. DPRK Aceh Timur Gelar Rapat Paripurna Ke-2

 

Keuchik Pante Rambong, Hermanto, menegaskan bahwa santunan ini bukan sekadar kewajiban formal, melainkan bentuk ibadah sosial. “Kematian adalah takdir Allah. Kita hanya bisa mendoakan dan membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Semoga almarhumah husnul khatimah dan keluarga diberi ketabahan, ucapnya penuh haru.

 

Program santunan kematian ini sudah berjalan konsisten di Gampong Pante Rambong. Hingga September 2025, delapan keluarga telah menerima bantuan serupa. Selain sebagai bentuk kepedulian, program ini juga menjadi ladang amal bagi pemerintah gampong yang mengalokasikan sebagian dana desa untuk kepentingan warga.

Baca juga Artikel ini :   Kapolres Aceh Timur Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Bahaya Kebakaran

 

Keluarga almarhumah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas doa serta dukungan yang diberikan. Bagi mereka, santunan ini bukan hanya bantuan finansial, tetapi juga tanda bahwa masyarakat dan pemerintah gampong ikut mendoakan almarhumah dalam perjalanannya kembali kepada Sang Pencipta.

 

Santunan kematian di Gampong Pante Rambong bukan sekadar program sosial, melainkan manifestasi nilai religius: bahwa setiap jiwa yang berpulang harus diiringi dengan doa, dan setiap keluarga yang berduka harus dipeluk dengan kasih sayang serta kepedulian bersama.

Baca juga Artikel ini :   Polemik Dunia Penyuluhan Pertanian Lapangan Kabupaten Aceh Timur

 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Hermanto selaku Keuchik Gampong Pante Rambong, Mukhlis selaku Kepala Dusun Alue Rincong, dan M. Nasir sebagai anggota Tuha Peut perwakilan Dusun Alue Rincong. Kehadiran para perangkat gampong itu semakin menegaskan bahwa dukungan yang diberikan bukan hanya sebatas santunan, tetapi juga doa dan kebersamaan masyarakat.

 

Reporter: ZAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *