AcehBeritaPeristiwaPidie Jaya

Respon Cepat: Polres Pidie Jaya Kirim Tim Identifikasi ke Lokasi Penemuan Mayat

21
×

Respon Cepat: Polres Pidie Jaya Kirim Tim Identifikasi ke Lokasi Penemuan Mayat

Sebarkan artikel ini

0:00

Pidie Jaya – Masyarakat Gampong Meuko Baroh, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat remaja laki-laki di area rawa yang tak jauh dari pekarangan Dayah Anwarul Munawwarah, Jumat, 11 April 2025.

Penemuan mayat tersebut bermula saat dua warga, Furqan dan Fudri, mencium aroma menyengat ketika hendak menuju balai pengajian. Setelah ditelusuri, mereka menemukan mayat dalam kondisi mengenaskan. Temuan tersebut segera dilaporkan kepada ustaz pesantren, yang kemudian diteruskan ke personel Polsek Bandar Dua, Polres Pidie Jaya.

Baca juga Artikel ini :   Kisruh KONI Dan Pengurus, 4 Aliansi Wartawan Minta Polisi Selesaikan Secara Restorative Justice

Menindaklanjuti laporan tersebut, Polres Pidie Jaya bergerak cepat. Tim identifikasi yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Kompol Muara Uli Saut Hamonangan turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah ke RSUD Pidie Jaya guna keperluan visum.

Mayat tersebut kemudian diketahui bernama Anis Maula (16), seorang santri asal Gampong Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Jasadnya ditemukan dalam kondisi membusuk dan mengapung di pinggiran rawa.

Baca juga Artikel ini :   Mayat Laki-Laki Ditemukan di Kebun Kelapa, Diduga Jatuh Dari Pohon Kelapa

Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, melalui Kasat Reskrim Iptu Fauzi Atmaja membenarkan penemuan tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung untuk mengungkap penyebab kematian korban.

Menurut pihak keluarga, korban terakhir kali terlihat pada Senin malam, 7 April 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, saat berpamitan untuk keluar sebentar dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam. Sejak itu, korban tidak pernah kembali dan dinyatakan hilang.

Baca juga Artikel ini :   Musrenbang RKPD Kabupaten Aceh Tengah Usulan Tahun 2026 di Kecamatan Linge.

Hingga kini, polisi masih mendalami kemungkinan adanya unsur tindak pidana dalam peristiwa tersebut. Pemeriksaan medis dan forensik menjadi langkah lanjutan untuk mengungkap misteri di balik kematian santri muda ini.

Warga dan pihak keluarga berharap agar proses penyelidikan berjalan maksimal sehingga tabir kematian korban dapat segera terungkap dan memberikan kejelasan serta keadilan bagi pihak yang ditinggalkan.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *