satupena.co.id Aceh Utara – Kamis 01/08/2024 Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak yang diperbantukan di Sekretariat DPRK Aceh Utara diduga memanipulasi tanda tangan pada perangkat finger print, dengan melakukan aksi tersebut hampir setiap hari kerja.
Sumber terpercaya media ini pada Kamis (1/8) mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui aksi manipulasi tanda tangan digital pada perangkat finger print dalam dua bulan terakhir, yang diduga telah berlangsung sejak lama.
“Ya, saya melihat beberapa oknum ASN dan tenaga kontrak di Sekretariat DPRK Aceh Utara melakukan tanda tangan pada finger print. Satu orang bisa tanda tangan untuk 10 orang ASN atau tenaga kontrak lainnya,” ungkap sumber yang meminta namanya dirahasiakan.
Menurut sumber tersebut, aksi tak lazim ini diduga dilakukan dengan sepengetahuan atasan di lembaga terhormat tersebut.
“Aksi tersebut diduga mendapat izin dari atasan, karena bisa jadi tanda tangan oknum pejabat juga digantikan oleh oknum ASN/tenaga kontrak,” ujar sumber.
Sumber menjelaskan bahwa praktek manipulasi tanda tangan pada perangkat finger print dilakukan dengan cara menekan sidik jari bergantian dari jempol hingga kelingking.
Oknum ASN atau tenaga kontrak menggunakan sidik jari secara bergantian. Praktek tersebut dilakukan untuk membantu ASN/kontrak yang tidak masuk kerja, jelas sumber.
Sumber juga heran bagaimana oknum tersebut bisa melakukan manipulasi tanda tangan pada perangkat finger print, padahal setahunya alat tersebut tergolong canggih.
“Alat tersebut sulit dimanipulasi, apalagi menggunakan sidik jari orang lain,” cetusnya.
Diketahui bahwa cara kerja perangkat finger print adalah menggunakan transmitter pada sensor yang memantulkan sinyal ultrasonik ke sidik jari kemudian membaca setiap guratan pada pola sidik jari. Kemudian, sinyal ultrasonik yang berhasil membaca setiap guratan akan dikirimkan kepada receiver yang bertugas merekam setiap tekanan pada sinyal tersebut.
Fakhrurradhi, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara, yang dihubungi media ini via pesan WhatsApp, hingga berita ini disiarkan, belum memberikan konfirmasi terkait informasi tersebut.
Reporter: ZAS