RIAU – Puluhan pemuda Desa Tanjung Kuyo menggeruduk kantor besar PT. Sari Lembah Subur pada Senin, 17 Maret 2025. Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan merespon tidak pedulinya perusahaan terhadap beberapa kondisi di lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
Dalam orasinya, Endri Lafran Pane menyoroti ketidakpedulian perusahaan terhadap rusaknya jalan poros Simpang Wahid- Tanjung kuyo. Meskipun jalan tersebut berada di dalam HGU perusahaan, tetapi tidak ada bantuan sedikitpun dari perusahaan untuk memperbaiki jalan yang menjadi urat nadi perekonomian warga Desa Tanjung Kuyo, Mak teduh dan Pangkalan Tampoi. ” Jalan rusak parah di depan mata perusahaan tetapi tidak ada kepedulian perusahaan memperbaikinya” teriak Endri di tengah-tengah aksi.
“KANTOR BESAR DISEGEL”
Setelah satu jam berorasi di depan pintu gerbang perusahaan, tetapi tidak ada satupun perwakilan perusahaan yang menemui massa, sehingga membuat tensi unjuk rasa meningkat.
Akibatnya massa menjebol pintu gerbang dan merangsek ke depan kantor perusahaan. Untuk meluapkan kemarahan, massa memasang rantai gembok di pintu masuk kantor.
Selain masalah kerusakan jalan, masalah lain yang menjadi sorotan adalah kondisi sungai Genduang yang rusak parah dipenuhi kumpai.
Meskipun berada di dalam HGU PT. SLS, tetapi perusahaan tidak mau membersihkan sungai tersebut yang berdampak kepada banjirnya areal kebun KKPA warga Tanjung Kuyo.
“Aksi unjuk rasa ini dikawal oleh pihak kepolisian dan satpam perusahaan serta berjalan lancar. Sampai berita ini dinaikkan aksi unras masih berlangsung dan pihak perusahaan belum ada yang bersedia memberikan Keterangan juga di konfirmasi awak Media Namun Humas terlihat diam seakan akan Engan menjawab ,”Tutupnya.(**)