Penulis Dr. Iswadi, M.Pd. Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) dan Pembina Yayasan Almubarak Fil Ilmi
Jakarta-satupena.co.id
Dalam menjalankan misi pengelolaan potensi gas di South Andaman, sinergi dari berbagai pihak menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Pulau ini terletak di Samudera Hindia, tepatnya di wilayah perairan antara India dan Indonesia, di mana ditemukan cadangan gas yang signifikan. Namun, potensi ini harus dikelola dengan bijak dan berkelanjutan, melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, industri, masyarakat lokal, dan lembaga non-pemerintah.
Pemerintah daerah Aceh, maupun Pemerintah Indonesia, harus menjadi motor penggerak dalam upaya pengelolaan ini. Karena Mereka memiliki tanggung jawab untuk merancang kebijakan yang mendukung eksploitasi dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, sambil memperhatikan kebutuhan masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan. Pembentukan kerangka regulasi yang jelas dan kuat akan memberikan kepastian hukum bagi investor dan memastikan bahwa eksploitasi gas dilakukan dengan mematuhi standar lingkungan dan keselamatan yang tinggi.
Industri energi, baik dari sektor migas maupun non-migas, juga memegang peran penting dalam mengelola potensi gas di South Andaman. Mereka harus berperan aktif dalam mengembangkan teknologi ekstraksi yang ramah lingkungan dan efisien, serta melakukan investasi dalam infrastruktur yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengangkut gas dari lokasi pengeboran ke pasar. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa kegiatan operasional mereka berdampak minimal terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.
Masyarakat lokal memiliki kepentingan yang kuat dalam pengelolaan potensi gas di wilayah mereka. Mereka berhak untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan mendapatkan manfaat yang adil dari eksploitasi sumber daya alam yang terjadi di lingkungan mereka. Pelibatan mereka dalam program pelatihan dan penciptaan lapangan kerja lokal juga penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi komunitas setempat.
Lembaga non-pemerintah (LSM) dan organisasi lingkungan juga memainkan peran penting dalam mengawasi kegiatan eksploitasi gas di South Andaman. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi industri tidak merusak ekosistem laut yang rentan di sekitar pulau, serta melindungi hak-hak masyarakat lokal yang mungkin terancam oleh kehadiran industri. LSM juga dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan memobilisasi dukungan untuk upaya konservasi.
Kolaborasi antara semua pihak tersebut sangat diperlukan untuk menciptakan pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan atas potensi gas di South Andaman. seperti Sumur Tangkulo-1 yang menjadi sumur eksplorasi kedua dibor di WK South Andaman 2024, setelah sebelumnya juga melakukan tajak sumur eksplorasi layaran kedua dan Sumur eksplorasi Tangkulo-1 terletak pada 166 KM Timur Laut Kota Banda Aceh dan 67 KM Utara Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. dan hal Ini dapat dilakukan melalui pembentukan forum dialog multi-stakeholder, di mana semua pihak dapat berdiskusi dan bernegosiasi tentang kepentingan mereka. Pendekatan ini akan memungkinkan identifikasi solusi yang menguntungkan semua pihak, serta meminimalkan konflik dan meningkatkan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam.
Selain itu, penting juga untuk memperkuat kapasitas institusi pemerintah dan masyarakat lokal dalam mengelola potensi gas ini. Ini termasuk pelatihan dalam pengelolaan lingkungan, manajemen risiko, dan pengembangan keterampilan teknis yang diperlukan untuk bekerja di sektor energi. Dengan meningkatkan kapasitas ini, pihak terkait akan lebih mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang terkait dengan pengelolaan potensi gas di South Andaman.
Di samping itu, penting juga untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam semua aspek pengelolaan potensi gas di South Andaman. Hal ini mencakup pertimbangan terhadap dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari setiap keputusan yang diambil, serta upaya untuk mempromosikan inovasi teknologi yang ramah lingkungan dan efisien. Dengan demikian, pengelolaan potensi gas ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga akan meninggalkan warisan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Dalam rangka mencapai tujuan ini, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, industri, masyarakat lokal, dan lembaga non-pemerintah. Hanya dengan bekerja sama secara sinergis, kita dapat mengelola potensi gas di South Andaman dengan cara yang bertanggung jawab, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.