Aceh Tengah, Satupena.co.id. – Pergelaran tari massal yang digelar di Lapangan Musara Alun, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (18/8/2025), menyedot perhatian ribuan penonton. Namun sayangnya, acara budaya tersebut berlangsung dengan minimnya fasilitas penerangan, sehingga membuat penonton kesulitan menikmati pertunjukan secara jelas.
Masyarakat yang hadir menyampaikan harapan agar ke depan panitia pelaksana dapat lebih memaksimalkan sarana pendukung, terutama penerangan, agar setiap penampilan seni bisa tersaji lebih baik dan nyaman untuk disaksikan.
Tari massal yang ditampilkan merupakan ikon budaya khas Dataran Tinggi Gayo yang patut dilestarikan. Selain tari, acara ini juga menampilkan puisi dan Didong Gayo, salah satu kesenian tradisional yang menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat Gayo.
Para peserta yang terlibat dalam pertunjukan seni budaya tersebut berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Aceh Tengah, mulai dari tingkat SMP, MAN hingga SMA. Mereka dipilih untuk mewakili sekolah masing-masing dan mendapat pelatihan khusus dari sanggar seni Gayo setempat.
Bupati Aceh Tengah bersama jajaran Forkopimda turut hadir menyaksikan langsung rangkaian acara tersebut. Ribuan penonton dari berbagai kalangan usia juga tampak antusias, meskipun terkendala pencahayaan yang kurang memadai.
Pergelaran seni budaya ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus upaya memperkenalkan kekayaan seni budaya Gayo kepada masyarakat luas.