Penulis: Dr. Iswadi, M.Pd.
Dosen Universitas Esa Unggul
Opini: satupena.co.id
Menghidupkan kembali Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ( P4) di sekolah adalah langkah penting dalam memperkuat kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan peluang bagi para siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan progresif. Dengan berfokus pada pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial, Program Penataran P-4 dapat menjadi landasan yang kokoh bagi pembentukan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan berintegritas.
Saat ini, kondisi pendidikan di Indonesia memerlukan perhatian khusus untuk meningkatkan mutu dan relevansinya dengan tuntutan zaman. Meskipun telah banyak reformasi dilakukan, masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti kesenjangan kualitas antara sekolah di perkotaan dan pedesaan, kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, serta kurangnya pengembangan keterampilan non-akademis yang diperlukan untuk bersaing di era globalisasi.
Dalam konteks ini, menghidupkan kembali Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) merupakan langkah strategis yang dapat membantu mengatasi sebagian dari tantangan tersebut. Melalui pendekatan holistik yang memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, program ini mampu membentuk siswa menjadi individu yang berpikiran kritis, memiliki kepekaan sosial yang tinggi, serta mampu menghadapi berbagai perubahan dan tantangan dengan sikap yang positif.
Untuk mewujudkan hal ini, langkah-langkah konkret dapat dilakukan, antara lain:
Pengembangan Kurikulum Terintegrasi: Merancang kurikulum yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga memperhatikan pengembangan keterampilan hidup, kecakapan sosial, dan kepekaan budaya. Kurikulum yang terintegrasi akan memungkinkan siswa untuk belajar secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Pelatihan bagi Guru dan Tenaga Pendidik: Memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru dan tenaga pendidik untuk mengimplementasikan Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dengan efektif. Hal ini termasuk strategi pembelajaran yang inovatif, teknik evaluasi yang komprehensif, serta pendekatan yang responsif terhadap kebutuhan individu siswa.
Kolaborasi dengan Stakeholder Lokal: Melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua, komunitas lokal, dan lembaga swadaya masyarakat, dalam mendukung dan melaksanakan Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan mereka.
Penggunaan Teknologi sebagai Pendukung Pembelajaran: Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu dalam implementasi Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ( P4) . Ini termasuk pengembangan platform pembelajaran online, aplikasi pendidikan interaktif, dan pemanfaatan media digital lainnya untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan: Melakukan evaluasi terus-menerus terhadap pelaksanaan Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) , baik dari segi hasil akademis maupun pengembangan keterampilan non-akademis siswa. Hasil evaluasi ini kemudian digunakan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan secara berkala guna meningkatkan efektivitas program.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dapat menjadi tulang punggung pendidikan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Melalui pendekatan yang komprehensif dan terpadu, program ini dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang merangsang, inklusif, dan mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas dan berintegritas.