Aceh Timur – Musibah kebakaran yang menghanguskan rumah milik Hasbi (75), warga Gampong Meunasah Tunong, Kecamatan Pante Bidari, pada Selasa (8/4/2025) sore, menyisakan duka mendalam. Namun, di balik musibah itu, solidaritas dan kepedulian warga menjadi cahaya harapan bagi sang korban.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Saat api melahap bangunan rumah, Hasbi dan keluarganya tengah berada di Idi Rayeuk untuk menjenguk sanak saudara. Rumah semi permanen yang mereka tinggalkan ludes terbakar, tak tersisa sedikit pun harta benda. Kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta.
Menanggapi musibah tersebut, aparatur gampong bersama masyarakat langsung bergerak cepat. Tanpa menunggu bantuan dari luar, mereka kompak membangun rumah darurat agar Hasbi bisa segera kembali memiliki tempat berteduh.
“Ini adalah bentuk kepedulian dan kekompakan masyarakat kita. Di saat musibah seperti ini, kita harus saling membantu. Semoga rumah darurat ini bisa segera ditempati,” ujar Keuchik Gampong Meunasah Tunong, Izhar Murhaban, pada Jumat (11/4/2025).
Proses pembangunan hunian sementara itu dilakukan secara swadaya. Warga menyumbang tenaga, waktu, dan sebagian bahan bangunan yang bisa mereka kumpulkan.
Hasrul Hasbi, anak dari korban, tak kuasa menahan haru melihat banyaknya pihak yang ikut peduli terhadap kondisi keluarganya.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Bantuan dari pemerintah gampong dan warga sangat berarti bagi kami. Semoga ayah saya bisa segera memiliki tempat tinggal yang layak, walaupun sementara,” ucap Hasrul saat ditemui di lokasi.
Pemerintah gampong berharap perhatian serupa juga datang dari pemerintah kabupaten dan lembaga sosial lainnya guna meringankan beban korban kebakaran.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa musibah bisa datang kapan saja. Namun, kekompakan dan gotong royong tetap menjadi kekuatan utama masyarakat dalam menghadapi setiap ujian.
Reporter: ZAS