Bener Meriah, Satupena.co.id.– Di tengah harapan akan pembangunan yang merata, masyarakat di Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah, justru harus bergelut dengan kenyataan pahit: akses jalan utama yang menjadi nadi penghubung antar desa kini berada dalam kondisi rusak parah. Harapan akan kenyamanan berkendara seakan pupus di jalan berlubang yang mengancam keselamatan.
Jalan sepanjang enam kilometer yang menghubungkan Kampung Wertingkem menuju Kecamatan Bandar, dan sebaliknya dari Kampung Cemparam Lama via Mangku, merupakan satu-satunya jalur utama yang digunakan warga dari empat desa—yakni Desa Wih Resap, Buntul Gayo, Gunung Sayang, dan Kampung Amor. Namun kini, kondisi jalan tersebut semakin memprihatinkan, penuh lubang besar dan tak terurus, seolah luput dari perhatian.
“Saya sudah lama tidak melintasi jalan ini, dan sekarang jalannya sudah cukup parah, terutama di wilayah Desa Wih Resap, Buntul Gayo, Gunung Sayang, dan Kampung Amor,” ungkap Sukery, salah satu warga pengguna jalan kepada media. Senin 19 Mei 2025.
Tak hanya mengganggu kenyamanan, jalan rusak ini juga menjadi ancaman serius bagi keselamatan, terutama saat malam hari dan musim hujan. Lubang-lubang menganga tak jarang menyebabkan pengendara terjatuh, dan kendaraan pun kerap mengalami kerusakan.
Masyarakat berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah. Jalan bukan sekadar penghubung fisik, tetapi juga urat nadi kehidupan—akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan ekonomi. Sudah saatnya jeritan warga Mesidah didengar, sebelum lubang di jalan berubah menjadi lubang kuburan ,tutur warga. ( Icuk )