satupena.co.id: Aceh Timur – Menanggapi Kisruh di tubuh Komite Olah Raga Nasional Indonesia(KONI) Aceh Timur, yang berujung 8 (delapan) orang di amankan oleh Polres Aceh Timur dan salah satunya telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyerangan terhadap Ketua KONI Dr. Firman Dandy. SE. M.SI beserta Panitia Muscab di Kantor KONI Idi Sport Center (ISC) beberapa hari yang lalu.
Peristiwa tersebut tentu sangat di sesalkan oleh berbagai pihak, disamping mencoreng dunia olah raga juga indikasi terjadinya kekerasan terhadap ketua KONI yang seharus nya tidak terjadi.
Menyikapi kekisruhan yang menimpa KONI Aceh Timur, Ketua Dewan Pengurus Daerah Persaudaraan Aceh Seuranto (DPD-PAS) kabupaten Aceh Timur Zulkifli Aneuk Syuhada ikut menanggapi dan berharap persoalan tersebut dapat diselesaikan secara bijak dan damai.
Kita selaku warga Aceh Timur, sangat berharap persoalan tersebut dapat diselesaikan secara bijak dan damai, Ujar Zulkifli Aneuk Syuhada kepada sejumlah awak media yang meminta tanggapan nya. Sabtu 16 Maret 2024.
Selanjutnya kata Zulkifli Aneuk Syuhada yang juga Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Aceh Timur, “menurut informasi kasus tersebut saat ini tidak lagi ditangani di Polres Aceh Timur tapi sudah dilimpahkan ke polda Aceh, namun demikian saya yakin kisruh Diinternal KONI tersebut dapat diselesaikan secara Restorative Justice.
“Saya kenal betul para pihak yang berseteru, saya yakin para pihak ini siap menerima dan menyelesaikan secara damai dan bijak, kata Aneuk Syuhada.
Aneuk Syuhada juga menimpali, DR Firman Dandy selaku korban dan juga sebagai pelapor yang kita kenal selama ini sebagai sosok yang humanis, sosial dan tokoh intelektual yang selalu mengedepankan pendekatan kemanusiaan dalam setiap persoalan, jadi mustahil donk jika kisruh di internal KONI ini tidak dapat diselesaikan dengan Damai dan bijak, sebut Aneuk Syuhada.
Selama ini yang kita kenal DR Firman Dandy ini merupakan tokoh panutan dan figuran, tentu saja ruang komunikasi terbuka lebar untuk diselesaikan secara damai dan bijak, tutur Zulkifli Aneuk Syuhada.
Reporter: ZAS