ACEH UTARABeritaBlog

Kepedihan Warga Aceh Utara: Teriakan yang Tak Terdengar

×

Kepedihan Warga Aceh Utara: Teriakan yang Tak Terdengar

Sebarkan artikel ini

0:00

Aceh Utara,satupena.co.id

Sudah puluhan tahun, masyarakat Aceh Utara menghadapi bencana banjir yang datang silih berganti. Banjir yang melanda Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Keureuto ini bukan hanya membawa air, tetapi juga penderitaan, kemiskinan, dan kehancuran. Setiap tahunnya, kerugian yang diderita masyarakat mencapai antara 600 miliar hingga 1,2 triliun rupiah. 

Namun, hingga kini, langkah serius dari pihak pemerintah untuk mencari solusi penanggulangan banjir Aceh Utara belum juga terlihat. Kepedihan yang dirasakan warga seakan tidak mendapat perhatian yang layak dari pemimpin yang seharusnya menjadi pelindung mereka.

Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Aceh Utara, Mukhtaruddin, MS, Selasa,30/07/24 menegaskan bahwa mereka tidak akan bosan memperjuangkan solusi penanggulangan banjir ini hingga pemerintah mengambil tindakan nyata. “Kami pengurus IPSM Kabupaten Aceh Utara tidak akan berhenti memperjuangkan solusi penanggulangan banjir Aceh Utara sampai ada hasil yang nyata dari pemerintah,” ujarnya.

Banjir yang sering terjadi ini telah membawa penderitaan yang luar biasa bagi 13 kecamatan di Aceh Utara. Lahan pertanian dan perkebunan rusak parah, rumah-rumah hancur, ternak mati, dan infrastruktur pemerintah seperti jalan, sekolah, masjid, dayah, serta jembatan, rusak berat. Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga meningkatkan angka kemiskinan di daerah tersebut.

Mukhtaruddin juga menambahkan bahwa pemerintah harus segera bertanggung jawab dan mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan DAS Krueng Keureuto. “Pemerintah harus bertanggung jawab dan secepatnya mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan DAS Krueng Keureuto agar warga yang di sekitarnya dapat beraktivitas dengan aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Sudah saatnya pemerintah daerah memperhatikan penderitaan rakyatnya. Banjir bukanlah hal yang bisa dianggap remeh atau diabaikan. Ini adalah panggilan bagi pemerintah untuk segera bertindak, untuk menunjukkan bahwa mereka peduli dan siap membantu rakyatnya keluar dari lingkaran kemiskinan dan penderitaan akibat banjir. Setiap tindakan yang diambil untuk mengatasi banjir ini adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik bagi Aceh Utara. Jangan biarkan teriakan dan air mata warga Aceh Utara terus menjadi nyanyian duka yang tak terdengar [TSA]

 

Baca juga Artikel ini :   Personel Polres Aceh Tengah Laksanakan Pengamanan Shalat Idul Fitri 1445 H
Ketuk Play Untuk Melihat Tayangan Live DMTV Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *