Jakarta – Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan jika dirinya dipercaya untuk Mendikbud oleh Presiden maka dia akan menghidupkan kembali program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Hal itu disampaikan, kepada wartawan, Senin 3 Juni 2024.
Menurut Akademisi berdarah Aceh ini, sejak merdeka pada tahun 1945, Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga kesatuan dan keberagaman bangsa.
“Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, berperan penting dalam mempersatukan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan,” kata Dr. Iswadi, M. Pd.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran akan nilai-nilai Pancasila mengalami penurunan di kalangan masyarakat. tambahnya.
“Untuk mengatasi hal ini, jika dipercaya sebagai Mendikbud saya berencana untuk menghidupkan kembali Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang pernah berjaya pada era Orde Baru,” ucap Dr. Iswadi, M. Pd.
Lanjut Dr. Iswadi, M.Pd, Program P4 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978 oleh Presiden Soeharto sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Program ini melibatkan berbagai kegiatan seperti penataran, ceramah, dan diskusi kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan Pancasila.
“Selama hampir dua dekade, P4 menjadi instrumen utama pemerintah dalam membentuk karakter bangsa dan mempromosikan persatuan serta kesatuan nasional,” katanya.
“Namun, setelah reformasi 1998, program P4 dihapuskan seiring dengan upaya desentralisasi dan demokratisasi yang mengubah struktur politik dan sosial di Indonesia,” sebut Dr. Iswadi, M. Pd.
Meskipun demikian, semangat untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila tetap relevan hingga kini, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi, radikalisme, dan perpecahan sosial.Dr. Iswadi, M.Pd juga sangat memahami pentingnya Pancasila sebagai landasan moral dan etika bagi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, jika menjadi Menteri Pendidikan ia berkomitmen untuk menghidupkan kembali P4 dengan visi dan misi yang lebih relevan dengan kondisi zaman.
Salah satu Visi Dr. Iswadi jika menjadi Mendikbud adalah menciptakan masyarakat Indonesia yang berkarakter kuat, berintegritas, dan berjiwa nasionalis melalui penguatan pemahaman dan pengamalan Pancasila.
Untuk mencapai visi tersebut, Dr. Iswadi akan menetapkan beberapa misi utama:
Seperti Revitalisasi Kurikulum Pendidikan dengan Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
“Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan diperkuat dengan materi yang lebih kontekstual dan aplikatif,” kata Dr. Iswadi, M. Pd.
Selanjutnya Pelatihan dan Pengembangan Guru:
Meningkatkan kapasitas guru dalam mengajar dan menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pelatihan intensif dan berkelanjutan.
“Guru akan diberikan modul dan sumber daya yang memadai untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif,” kata Dr. Iswadi, M. Pd lagi.
Selain itu, penguatan pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler dan kegiatan di luar kelas, siswa akan diajak untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan seperti kerja bakti, diskusi kelompok, dan proyek sosial akan diadakan untuk menumbuhkan semangat gotong royong dan solidaritas.Kemudian Kolaborasi dengan Lembaga dan Komunitas dengan Bekerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas untuk memperluas jangkauan program P4.
Kegiatan sosialisasi dan kampanye akan dilakukan secara masif melalui media massa dan media sosial. Selanjutnya Implementasi Program P4.
Dr. Iswadi, M.Pd menjelaskan, Implementasi program P4 akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
“Pada tahap awal, pemerintah akan fokus pada penyusunan dan penyempurnaan kurikulum pendidikan Pancasila yang komprehensif. Tim ahli akan dilibatkan untuk merumuskan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” jelas Dr. Iswadi, M. Pd.
Selanjutnya, pelatihan bagi para guru akan diadakan secara bertahap, dimulai dari daerah-daerah yang memiliki potensi konflik sosial tinggi.
Selain itu, program P4 juga akan diintegrasikan dengan program-program pemerintah lainnya, seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Program Sekolah Penggerak.
“Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga dipraktikkan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah dan masyarakat,” kata Dr. Iswadi, M. Pd.
Pada tingkat komunitas, program P4 akan melibatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, dan pemuda untuk menjadi agen perubahan dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila.
“Melalui kegiatan seperti dialog interaktif, festival budaya, dan lomba kreatif, masyarakat diajak untuk lebih memahami dan menghayati makna Pancasila,” harapannya.
Dr. Iswadi, M.Pd melanjutkan, manfaat dan dampak Program P4 untuk menghidupkan kembali program P4 sangat diharapkan akan dapat memberikan berbagai manfaat dan dampak positif bagi bangsa Indonesia.Pertama, program ini akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa.
“Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat akan lebih menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan serta kesatuan nasional,” kata dia.
Kedua, program P4 akan membantu membentuk karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.
“Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan kebijaksanaan akan tertanam dalam diri setiap individu sejak usia dini. Hal ini akan menciptakan generasi muda yang memiliki sikap dan perilaku positif serta mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” ucap dia.
Ketiga, program ini akan memperkuat kohesi sosial dan mengurangi potensi konflik di masyarakat.
“Dengan adanya pemahaman yang lebih baik tentang Pancasila, masyarakat diharapkan akan lebih bijak dalam menyikapi perbedaan dan konflik yang mungkin timbul,” kata Dr. Iswadi, M. Pd lagi.
Solidaritas dan semangat gotong royong akan menjadi modal utama dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. tambahnya.
Keempat, program P4 akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“Pancasila sebagai ideologi bangsa mengandung nilai-nilai yang sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti keadilan sosial, kesejahteraan, dan keberlanjutan lingkungan,” katanya.
Dengan mengamalkan Pancasila, diharapkan pembangunan nasional akan lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dr. Iswadi, M.Pd. juga mengatakan dalam proses nya akan ada Tantangan dan Solusi
“Tentu saja,untuk menghidupkan kembali program P4 tidaklah mudah dan akan menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah resistensi dari sebagian masyarakat yang masih trauma dengan program P4 di masa Orde Baru,” sebutnya.Untuk mengatasi hal ini, Dr. Iswadi berkomitmen untuk menerapkan pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif, sehingga program P4 tidak lagi dianggap sebagai alat indoktrinasi, melainkan sebagai upaya bersama untuk membangun karakter bangsa.
Selain itu, keterbatasan sumber daya dan infrastruktur pendidikan juga menjadi tantangan yang perlu diatasi.
“Pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan lembaga internasional, untuk menyediakan dana dan fasilitas yang diperlukan,” katanya.
Inovasi teknologi juga akan dimanfaatkan untuk memperluas akses dan efektivitas program P4, seperti penggunaan platform e-learning dan media sosial.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan lagi, untuk menghidupkan kembali Program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) adalah langkah strategis yang diambil oleh Mendikbud untuk memperkuat karakter bangsa dan memperkokoh persatuan nasional.
Melalui program ini, diharapkan nilai-nilai luhur Pancasila akan kembali menjadi pedoman hidup masyarakat Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
“Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, P4 dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan bangsa yang lebih berintegritas, adil, dan sejahtera,” demikian pungkas Dr. Iswadi, M.Pd.(**)