ACEH TIMUR

Jalan Proyek APBK 2025 Diduga Tanpa Bahu Jalan, Satu Minibus Terjungkal ke Sawah di Simpang Ulim

169
×

Jalan Proyek APBK 2025 Diduga Tanpa Bahu Jalan, Satu Minibus Terjungkal ke Sawah di Simpang Ulim

Sebarkan artikel ini

Aceh Timur – Satu unit minibus Jumbo yang membawa rombongan warga Desa Abeuk Geulante, Kecamatan Madat, terjungkal ke areal persawahan di Gampong Blang, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (6/11) sekitar pukul 11.00 WIB.

 

Rombongan tersebut diketahui dalam perjalanan pulang dari acara takziah di Kecamatan Birem Bayeun. Akibat insiden itu, satu penumpang dilaporkan mengalami patah kaki, sementara kendaraan mengalami rusak berat di bagian bodi.

 

Menurut keterangan warga di lokasi, kecelakaan diduga kuat terjadi karena kondisi jalan yang baru selesai dikerjakan tidak memiliki bahu jalan, sedangkan tinggi badan jalan jauh melebihi permukaan tanah di sekitarnya. Hal ini membuat kendaraan mudah tergelincir saat melintas di sisi jalan.

Baca juga Artikel ini :  Pansel Masih Kerja, Kandidat Bacalon Jangan 'Potong Kompas'

 

“Jalannya sangat tinggi dibangun, tapi bahu jalan di kiri-kanannya tidak ada. Ini sangat berbahaya bagi pengendara, terutama malam hari. Kami heran, bagaimana perencanaan yang dibuat oleh pihak Dinas PU, kata Sofyan, tokoh masyarakat Madat, kepada wartawan.

 

Sofyan menilai proyek tersebut seharusnya melalui kajian teknis yang matang, terutama terkait keselamatan pengguna jalan. “Kalau begini caranya, bukan mempermudah akses warga, malah mengancam nyawa mereka, tegasnya.

Baca juga Artikel ini :  Polres Aceh Timur Berhasil Ungkap Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika,

 

Sementara itu, berdasarkan informasi dari Camat Simpang Ulim, proyek lanjutan pengaspalan jalan Gampong Blang – Ulee Ateung tersebut dikerjakan oleh CV. Raja Karya Pratama, perusahaan yang beralamat di Batoh, Banda Aceh.

 

Proyek ini disebut bersumber dari APBK Aceh Timur Tahun 2025. Dalam surat Provisional Hand Over (PHO) yang diterima dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Aceh Timur, disebutkan pekerjaan telah selesai dan diserahterimakan kepada pemerintah kecamatan.

 

Namun, peristiwa ini justru membuka pertanyaan publik tentang pengawasan mutu dan perencanaan teknis proyek jalan di daerah tersebut. Masyarakat berharap Dinas PUPR segera turun ke lapangan untuk mengevaluasi kualitas pekerjaan, agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Baca juga Artikel ini :  Pemerintah Gampong Pante Rambong Salurkan BLT Triwulan Pertama kepada 31 KPM

 

Sampai berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Aceh Timur belum memberikan penjelasan resmi, dan pihak rekanan pelaksana CV. Raja Karya Pratama juga belum berhasil dikonfirmasi.

 

Warga mendesak agar pemerintah segera mengevaluasi desain dan hasil pekerjaan proyek tersebut sebelum menimbulkan korban jiwa.

“Jangan tunggu ada nyawa melayang dulu baru turun tangan, tegas warga Madat

 

 

Reporter: ZAS