BeritaJAWA TIMUR

Isu Sumbangan Sukarela di SMPN 2 Sumbermanjing Wetan, Kepala Sekolah Bungkam

35
×

Isu Sumbangan Sukarela di SMPN 2 Sumbermanjing Wetan, Kepala Sekolah Bungkam

Sebarkan artikel ini

Malang, Satupena.co.id.
Dalam upaya mencari kejelasan atas sejumlah pemberitaan yang beredar, tim media mendatangi SMP Negeri 2 Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mendapatkan penjelasan langsung dari pihak sekolah terkait berbagai isu yang belakangan mencuat ke publik.11 November 2025.

Namun, upaya tersebut tidak sepenuhnya membuahkan hasil. Saat awak media tiba di sekolah, hanya pihak humas sekolah yang bersedia memberikan tanggapan singkat. Kepala Sekolah Isnaini, S.Pd., dikabarkan sedang tidak berada di lokasi. Informasi yang diterima menyebutkan bahwa yang bersangkutan tengah berada di luar sekolah.

Baca juga Artikel ini :  DPRD Kabupaten Jombang Mengumumkan Penetapan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Yang cukup mengejutkan, pihak media justru diarahkan untuk menghubungi kuasa hukum sekolah apabila ingin mendapatkan klarifikasi resmi, bukan langsung kepada kepala sekolah ataupun komite sekolah.

Sementara itu, beredar kabar bahwa Kepala Sekolah dan Komite SMPN 2 Sumbermanjing Wetan baru saja dipanggil oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Pemanggilan tersebut diduga berkaitan dengan sejumlah isu yang tengah hangat diperbincangkan, salah satunya mengenai sumbangan yang disebut “sukarela” namun disertai nominal tertentu.

Baca juga Artikel ini :  Operasi Lilin Seulawah 2024: Personel Gabungan Polres Pidie Jaya Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar dan Aman

Isu ini memunculkan pertanyaan dari kalangan masyarakat dan pemerhati pendidikan tentang transparansi serta akuntabilitas pengelolaan dana di lingkungan sekolah. Banyak pihak berharap agar sekolah bersikap terbuka dan menjelaskan secara jujur mekanisme sumbangan yang dimaksud.

Baca juga Artikel ini :  Babinsa Koramil 09/Ketol Gelar Komsos Bahas Penanggulangan Rumput di Desa Bintang Pepara

Masyarakat juga menilai bahwa klarifikasi terbuka dari pihak sekolah sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan serta menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Malang belum memberikan keterangan resmi kepada media.

(Dwi/Bagio)