Aceh Tenggara: satupena.co.id– Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menggelar upacara Peringatan Hari Pahlawan ke 65 tahun 2024, dengan mengusung tema “Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu” Yang berlangsung di Lapangan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Cut Nyak Dhien, Kota Kutacane Kecamatan Babussalam aceh Tenggara, Minggu (10/11/2024).
Yang bertindak sebagai Inspektur, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Tenggara. Yusrizal, ST, Perwira Upacara Danramil 01/Lawe Sigala – gala Kodim 0108/Agara Letda Inf Samuel, Komandan Upacara Pasi Ops Kodim 0108/Agara Kapten Inf Sadriadi.
Kemudian untuk Pembaca Do’a Babinsa Koramil 04/Babussalam Kodim 0108/Agara Serda Damanhuri, Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 Babinsa Koramil 05/LA Kodim 0108/Agara Sertu Evan Junaidi, dan Pengibar Bendera Merah Putih dari perwakilan SMA Negeri 1 Kutacane.
Selanjutnya, pembacaan pesan pesan pahlawan yang dibacakan oleh Wakil Ketua I DPRK Aceh Tenggara Gegoh Mustawa Madya.
Dalam amanatnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang dibacakan oleh Sekda Agara Yusrizal, menyampaikan, kita patut bersyukur karena di Bumi Nusantara ini banyak dilahirkan sosok para pahlawan, para mujahid pemberani dengan segala pengorbanannya berhasil membentuk NKRI. Mereka adalah para patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk mencapai Indonesia merdeka, dan kini mewariskannya kepada kita semua untuk diteruskan demi mencapai cita-cita Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.
Tema Peringatan hari Pahlawan Tahun 2024 adalah “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu”. Tema ini mengandung makna yang dalam, “Teladani Pahlawanmu”, berarti bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan. Adapun “Cintai Negerimu,” mengandung makna bahwa apapun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Proses perjuangan membangun bangsa senantiasa berbeda bentuknya dari tahun ke tahun, hal ini terkait dengan perubahan lingkungan strategis bangsa Indonesia. Pada setiap masa akan berbeda tantangannya, peluangnya, kekuatannya dan keterbatasannya,” Sebutnya.
Terkait perkembangan zaman, apakah pahlawan hanya milik masa lalu? apakah dimungkinkan muncul pahlawan saat ini mengingat koridor perjuangan fisik untuk mendirikan negara telah selesai dengan terbentuknya NKRI? tentunya pertanyaan itu sangat sempit jika dikaitkan bahwa ladang perjuangan hanya pada saat pembentukan negara.
Pada akhirnya jangan pernah lelah untuk berbuat yang terbaik meneladani dan mewarisi nilai-nilai kepahlawanan. Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri kita, mulai dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemaslahatan masyarakat.
“Semoga kita semua mampu meneladani dan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan serta mewariskannya kepada generasi yang akan datang,” pungkasnya.
