Lurah Sentosa dan tim gabungan (Polrestabes, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta Ketua RT) menyambangi dukungan dan mengumpulkan keterangan.
PALEMBANG, SATUPENA.CO.ID – Ketenangan warga Lorong Pegagan, yang berada di kawasan belakang STM YPT / SMA Sriguna, kelurahan 16 ulu, Kecamatan Seberang Ulu 2 Palembang mendadak buyar menyusul insiden dugaan percobaan penculikan terhadap seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada Jumat pagi. (31/10/25).
Korban, yang berinisial E (12), siswi kelas VII SMP N 30, kini harus menjalani pemulihan dari syok dan trauma berat akibat peristiwa mencekam tersebut.
Peristiwa dramatis ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, saat korban sedang dalam perjalanan rutin menuju sekolah dari kediamannya di RT 15 RW 04 Kelurahan Sentosa.
Menurut penuturan bibi korban, Sugiarti (39), E mulanya merasakan dirinya diikuti oleh sekelompok orang tak dikenal.
“Pertama dia diikuti orang, tiba-tiba diajak bicara dan langsung dicengkeram, dengan orang mengunakan penutup wajah”, ungkap Sugiarti, memastikan Lorong Pegagan menjadi lokasi awal percobaan. Jum’at (31/10/25) malam.
Dugaan kuat mengarah pada keterlibatan empat orang pelaku dengan modus operandi yang terorganisir. Sumber yang berdekatan dengan korban menjelaskan pola aksi para terduga pelaku.

”Korban mengatakan dia diincar dan dicengkeram oleh empat orang. Dua di TKP awal, dua lagi di TKP akhir arah SMA N 8 yang memegang dia,” jelas sumber tersebut, ujar bibinya mengindikasikan adanya pembagian peran yang terencana.
Dalam upaya paksa tersebut, sambungnya, salah satu pelaku sempat membujuk korban untuk masuk ke dalam mobil diduga jenis Toyota Avanza/cayla berwarna hitam, namun korban menolak.
Situasi memanas ketika pelaku lain mengeluarkan alat suntik dan mencoba menyuntikkannya ke tubuh E. Beruntung, korban berhasil meronta hingga alat suntik tersebut terjatuh.
Ia menambahkan, perlawanan E membuat pelaku yang berada di belakangnya bereaksi dengan memukul bahu korban menggunakan kayu, meskipun pukulan itu tidak terlalu keras. Pelaku lain terus berupaya menarik tangan korban dan memaksanya masuk ke dalam mobil.
”E berhasil melakukan tindakan spontan yang menyelamatkan dirinya, ia menginjak kaki pelaku dan seketika melarikan diri menuju area sekolah untuk mencari perlindungan”. Jelas bibinya.
Menanggapi peristiwa serius ini, pihak keluarga korban berencana membawa kasus ini ke ranah hukum. Mereka dijadwalkan akan melapor secara resmi ke unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polrestabes Palembang pada esok hari.
Sementara itu, pasca-kejadian, Lurah Sentosa, Herwansyah, B., S.I.P., bersama tim gabungan dari kepolisian – termasuk Kanit Kamneg Polrestabes Palembang Iptu Suratman S.H., Aipda Junaidi Agus, Aipda Agus Budianto – serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Sentosa dan ketua RT setempat, telah menyambangi rumah korban untuk memberikan dukungan dan mengumpulkan keterangan.(Br)







