Scroll untuk baca artikel
AcehBerita

FAKSI Desak PJ Gubernur Aceh Hapus Sistem Barcode SPBU

97
×

FAKSI Desak PJ Gubernur Aceh Hapus Sistem Barcode SPBU

Sebarkan artikel ini

0:00

 

Banda Aceh – satupena.co.id: Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, mendesak PJ Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, segera menghapus aturan atau sistem barcode di semua SPBU di Aceh, yang dinilai menyulitkan masyarakat, dan diduga program yang bertujuan agar proses distribusi minyak subsidi tepat sasaran itu telah gagal dijalankan.

Hal tersebut disampaikan Ronny setelah mendengar berbagai keluhan masyarakat soal penerapan sistem barcode dalam penjualan BBM bersubsidi.

” Sepertinya hal itu tidak efektif, kerap menimbulkan protes karena diduga menyulitkan masyarakat, dan tidak tepat sasaran, buktinya itu diduga ada bisnis minyak subsidi eceran di luar SPBU, itu gimana ceritanya, siapa pemainnya dan apa jenis barcodenya? Apa itu yang dimaksud tepat sasaran? ” kata Ronny, Sabtu 11 Mei 2024.

Baca juga Artikel ini :   Jokowi Minta ASEAN Tangani Masalah Muslim Rohingya di Rakhine State

Namun dia tidak bermaksud mendiskreditkan para pedagang eceran, sebab dirinya hanya ingin membuktikan adanya drama di balik sistem barcode yang kontroversial tersebut di Aceh.

“Dalam hal ini, kami tidak bermaksud memojokkan pedagang kecil, tapi kami hanya ingin menunjukan bukti kebocoran dari sistem barcode di SPBU yang terkesan penuh drama, katanya biar tepat sasaran, tapi kok bisa beredar di luar SPBU BBM nya? itu artinya sistem itu tidak serius dijalankan alias drama,” ketus putra Idi Rayeuk tersebut.

Baca juga Artikel ini :   Menanti Keputusan Mahkamah Konstitusi Terkait Sengketa Pilpres 2024

Aktivis HAM itu juga menyatakan bahwa sistem barcode terkesan tidak berkeadilan bagi rakyat Aceh, yang notabene sebagai warga daerah kaya penghasil minyak dan gas.

” Kami dengar cuma di Aceh diberlakukan sistem barcode ini, jika benar, jelas itu melukai rasa keadilan, dimana Aceh sebagai daerah penghasil migas, tapi rakyatnya beli minyak dibatasi dan serba diatur, itu belum lagi terkadang jenis minyak bersubsidi sering kosong di SPBU, akibat kelangkaan atau kenakalan?” ketus Ketua Forum Persatuan Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh tersebut.

Baca juga Artikel ini :   Plh.Kapolsek Peukan Baro Bagikan Takjil Gratis Kepada Masyarakat

Dia mendesak PJ Gubernur Aceh dan DPRA mempertimbangkan keluhan masyarakat Aceh tersebut dan mencarikan solusi terbaik demi kemaslahatan masyarakat banyak.

” Kami meminta agar pemerintah Aceh dan semua pihak bisa mendengar keluhan masyarakat tersebut, dan segera dapat menghadirkan solusi terbaik, sehingga kebutuhan BBM bagi kepentingan masyarakat bisa terpenuhi dengan lebih baik lagi di kemudian hari,” pungkas alumni Universitas Ekasakti tersebut menutup keterangannya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *