ACEH TIMUR

Dugaan Manipulasi Sertifikat dan Dana Transport di SMKN Taman Fajar, Kepsek Diduga Akal-akali Guru

72
×

Dugaan Manipulasi Sertifikat dan Dana Transport di SMKN Taman Fajar, Kepsek Diduga Akal-akali Guru

Sebarkan artikel ini

0:00

Aceh Timur satupena.co.id // minggu 24 Agustus 2025 – Dunia pendidikan Aceh Timur kembali tercoreng. Kepala SMKN Taman Fajar diduga melakukan praktik pembodohan sistematis terhadap guru-guru di bawah kepemimpinannya. Skandal ini mencuat setelah sejumlah guru mengungkapkan adanya pemangkasan hari pelatihan koding yang dibawakan oleh pengawas SMK, Erliadi, ST.MT, namun tetap diwajibkan menandatangani absensi seolah-olah pelatihan berlangsung empat hari penuh.

 

Seorang guru yang enggan disebutkan namanya karena takut ditekan, menyampaikan kekecewaannya, “Kami hanya mengikuti pelatihan setengah hari, tapi dipaksa tanda tangan absen untuk empat hari. Ini jelas tidak adil dan sangat merugikan kami. Kami merasa dibodohi oleh pimpinan sendiri, ungkapnya dengan nada geram.

 

Lebih mengejutkan lagi, dugaan praktik manipulasi ini bukan sekadar soal absensi. Diduga ada keuntungan finansial yang dimainkan kepala sekolah dari laporan palsu tersebut. Pasalnya, dana transportasi Rp50.000 per hari menjadi iming-iming untuk membungkam keberatan guru.

Baca juga Artikel ini :   Tuan Rumah Popda ke 17 Atas Inisiasi Mantan Bupati Rocky

 

Dalam sebuah pertemuan, Azwar sang kepsek  yang disebut terlibat dengan lantang  berkata, “Kalau tidak mau absen empat kali, gak masalah. Tapi jangan harap dapat dana transport Rp50.000, ujar seorang guru menirukan pernyataannya

 

Ironisnya, selang beberapa hari kemudian, kepala sekolah justru mengedarkan sertifikat pelatihan di grup guru dengan keterangan kegiatan berlangsung empat hari penuh. Padahal, konfirmasi langsung dari pemateri sekaligus pengawas SMK, Erliadi, membenarkan bahwa kegiatan itu hanya dilakukan satu hari saja, “Betul, kegiatan pelatihan koding tersebut hanya diadakan satu hari, bukan empat hari,  tegas Erliadi saat dikonfirmasi media ini.

 

Menanggapi isu ini, Saiful Anwar, Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Aceh Timur, melontarkan kecaman keras. Ia menilai tindakan kepala sekolah tersebut bukan hanya bentuk penipuan terhadap guru, tapi juga bisa dikategorikan sebagai perbuatan curang yang berpotensi merugikan keuangan negara.

Baca juga Artikel ini :   Hamidan Terpilih Sebagai Keuchik Desa Sijudo Periode 2025-2030

“Kalau benar ada manipulasi laporan absen seperti ini, itu jelas masuk kategori pembohongan publik dan dugaan penyimpangan anggaran. Ujarnya.

 

Lanjutnya, “Kepala sekolah semacam ini tidak pantas memimpin lembaga pendidikan. Kami mendesak Dinas Pendidikan Aceh segera mencopotnya dan menyerahkan kasus ini ke aparat penegak hukum, tegas Saiful Anwar.

 

Menurutnya, “dunia pendidikan tidak boleh diisi oleh pimpinan yang menghalalkan segala cara demi keuntungan pribadi. Guru seharusnya dibina dan dihormati, bukan malah dibodohi dengan praktik kotor seperti ini. Tuturnya.

 

Kasus manipulasi pelatihan di SMKN Taman Fajar ini kini menjadi sorotan publik. Banyak pihak menilai, jika dugaan ini dibiarkan, maka akan membuka ruang bagi praktik kecurangan yang lebih besar di sekolah-sekolah lainnya.

 

Masyarakat mendesak Inspektorat Aceh Timur segera melakukan audit terhadap laporan kegiatan sekolah tersebut. Selain itu, Kejaksaan Negeri Aceh Timur juga diminta turun tangan untuk mengusut dugaan penyimpangan ini hingga tuntas, “ini bukan masalah kecil. Ada indikasi laporan fiktif dan dugaan korupsi yang bisa merugikan keuangan negara. Jangan tunggu besar dulu baru ditindak. Lebih baik disikat sejak awal, kata seorang tokoh masyarakat Perlak yang ditemui media ini.

Baca juga Artikel ini :   Kapolres Aceh Timur Ajak Warga Kibarkan Bendera Merah Putih

 

Dengan desakan ormas anti korupsi, sorotan publik, dan permintaan tegas agar Inspektorat serta Kejaksaan turun tangan, kini bola panas berada di tangan Dinas Pendidikan Aceh dan cabang pendidikan Aceh Timur. Apakah kasus ini akan benar-benar ditindak atau justru dibiarkan tenggelam, hanya waktu yang akan menjawabnya.

 

Sampai berita ini disiarkan, media ini belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Kepala SMKN Taman Fajar terkait dugaan pembodohan guru dan manipulasi laporan kegiatan tersebut.

 

Reporter: ZAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *