Aceh Singkil, Satupena – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DisperindagKop dan UKM) Aceh Singkil melakukan pengawasan rutin tahunan terhadap distribusi Gas Elpiji 3Kg bersubsidi. Pengawasan ini dilakukan di berbagai lokasi, mulai dari Kecamatan Singkil hingga Kecamatan Danau Paris di Kabupaten Aceh Singkil, pada Selasa, 4 Mei 2024.
Kabid PLH Metreologi dan Pengawasan, Darlina, menyatakan bahwa pihaknya akan turun ke lapangan jika terjadi kelangkaan gas subsidi di wilayah Aceh Singkil. Ia juga menegaskan bahwa mereka terus memantau harga yang dijual oleh pangkalan gas resmi.
“Sesuai dengan peraturan Bupati, harga gas dari pangkalan ke distributor adalah 18 ribu rupiah. Sedangkan dari distributor ke pangkalan resmi di Aceh Singkil, seharusnya dijual dengan harga 22 ribu rupiah, bukan 25 atau bahkan 30 ribu rupiah,” kata Darlina.
Dinas terkait memastikan bahwa berat tabung kosong sekitar 5 kg dan setelah diisi beratnya menjadi 8 kg. Hingga saat ini, tidak ditemukan masalah terkait isi tabung gas tersebut. Pada tahun 2022, bersama Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil, mereka pernah mengambil sampel di UD Lauser Desa Pasar dan UD Nanda Desa Ujung.
Distribusi gas dilakukan tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Mekanisme penyaluran gas kepada masyarakat dilakukan melalui pangkalan yang memenuhi kriteria tertentu.
Sejak Pj Bupati Martunis mengusulkan penambahan distributor, kini terdapat tiga distributor utama: PT Lautan Riski dengan 19 pangkalan resmi, PT Rizki Bersaudara dengan sekitar 119 pangkalan, dan PT Samudra Energi Gemilang dengan 26 pangkalan.
“Total seluruh pangkalan di Kabupaten Aceh Singkil berjumlah 164, dengan tiga distributor utama. Kami hanya melakukan pengawasan jika terjadi konflik, kelangkaan, atau kenaikan harga yang tidak wajar. Alhamdulillah, sejak Pak Martunis hingga saat ini, tidak ada lagi kelangkaan Gas Elpiji 3Kg bersubsidi karena penambahan pangkalan dari dua menjadi tiga,” tutup Darlina.