BeritaKriminalSUMATERA UTARA

Diduga Dikeroyok karena Masalah Sepele, Ibu dan Anak Yatim di Madina Minta Perlindungan Polisi

92
×

Diduga Dikeroyok karena Masalah Sepele, Ibu dan Anak Yatim di Madina Minta Perlindungan Polisi

Sebarkan artikel ini

0:00

Madina, Satupena.co.id.– Seorang janda dan anaknya yang masih di bawah umur, warga Desa Sukaramai, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, menjadi korban dugaan pengeroyokan dan pengancaman. Insiden yang terjadi saat perayaan Hari Raya Idulfitri tersebut kini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kepada wartawan, Nur Ani (47) menceritakan kejadian memilukan yang menimpa dirinya. Ia mengaku diserang oleh tetangganya, BS (60), hanya karena memasak di tanah belakang rumah yang diklaim milik pelaku.

“Awalnya kami sedang memasak untuk nazar di belakang rumah pada hari lebaran. Tiba-tiba BS keberatan, katanya tanah itu milik dia. Saya sudah meminta maaf, tapi BS marah, memukul tangan saya dengan sepotong kayu, menarik rambut, dan mencekik leher saya,” ungkap Nur Ani sambil menangis, Senin (28/04/2025).

Baca juga Artikel ini :  Polda Aceh Raih Juara Pertama Lomba Debat Hukum Antar Polda Zona Barat

Tak hanya Nur Ani, adiknya, Nur Hana (48), yang mencoba melerai, juga menjadi korban kekerasan. Bahkan, anak Nur Hana yang masih berusia 13 tahun dan duduk di kelas VII Pesantren turut menjadi korban pemukulan.

“Aku berusaha melerai, malah kami semua dikeroyok BS bersama dua anaknya. Anakku yang mencoba melindungiku ikut dipukuli sampai mulutnya berdarah,” tutur Nur Hana dengan suara bergetar.

Nur Hana menambahkan, saat kejadian, salah satu anak BS, yakni MS, sempat mengancamnya dengan sebilah pisau pemotong karet. Ia bahkan mendengar BS menyuruh anaknya untuk membunuh dirinya.

Baca juga Artikel ini :  Tim Satgas Pangan Polda Sumsel Cek Gudang dan Ketersediaan Beras, Stok Aman

“Saya ketakutan dan sempat berlari saat MS mengacungkan pisau. Saya jelas mendengar BS menyuruh anaknya membunuh saya. Anak saya juga dipukuli hingga tak berdaya,” beber Nur Hana dengan mata berkaca-kaca.

Pasca kejadian, keluarga korban sempat mengadukan insiden tersebut ke Kepala Desa Sukaramai. Namun, menurut korban, kepala desa memilih tidak memedulikan laporan tersebut dan enggan terlibat.

“Setelah kejadian itu, rumah kami sering dilempari batu setiap malam. Sampah pelepah sawit juga dibuang ke belakang rumah kami, sampai pintu dapur tidak bisa dibuka,” lanjut Nur Hana.

Baca juga Artikel ini :  Dukung Asta Cita Presiden, Polsek Silih Nara Polres Aceh Tengah Bersama Masyarakat Lakukan Perawatan Dan Pemupukan Lahan Jagong

Karena merasa tidak mendapatkan perlindungan dari pihak desa, keluarga korban akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polres Madina. Laporan teregister dengan nomor STPL/133/IV/2025/SPKT/Polres Mandailing Natal/Polda Sumut, yang ditandatangani oleh Kanit I SPKT Polres Madina, Aipda Guntur M.S.F. Hutapea.

“Kami berharap Polres Madina segera menangkap pelaku pengeroyokan. Kami sangat sedih melihat keponakan kami yang kini mengalami trauma berat. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan yakin mereka akan bertindak profesional,” ujar Ali Sati, adik kandung korban.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Sukaramai belum memberikan tanggapan maupun klarifikasi terkait kejadian tersebut.

(Magrifatulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *