Scroll untuk baca artikel
AcehBENER MERIAHBerita

Dari Jalanan ke Lapangan Upacara, Anak Pedagang Keliling Tampil Membawa Baki Bendera di HUT RI ke-80 Bener Meriah

173
×

Dari Jalanan ke Lapangan Upacara, Anak Pedagang Keliling Tampil Membawa Baki Bendera di HUT RI ke-80 Bener Meriah

Sebarkan artikel ini

Bener Meriah, Satupena.co.id.– Suasana lapangan upacara di Kabupaten Bener Meriah, Minggu (17/8/2025) pagi, mendadak menjadi penuh haru ketika langkah tegap seorang gadis belia menarik perhatian ribuan pasang mata. Dialah Fany Dinara, siswi SMA N Unggulan Binaan  kelahiran 14 Oktober 2008, yang dipercaya sebagai pembawa baki bendera pusaka pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Yang membuat momen ini semakin istimewa, Fany bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya, Budiman Salim, sehari-hari berprofesi sebagai pedagang keliling. Namun, dengan keterbatasan yang ada, ia tetap berjuang memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Doa, kerja keras, dan semangat pantang menyerah akhirnya mengantarkan putri keduanya itu tampil di panggung kehormatan bangsa.

Dengan seragam putih Paskibraka yang membalut tubuhnya, Fany melangkah mantap, menahan rasa gugup, sambil membawa baki berisi Sang Saka Merah Putih. Ribuan orang yang hadir menyaksikan seolah ikut merasakan detak jantungnya—antara haru, bangga, dan bahagia.

Baca juga Artikel ini :  Polres Pidie Jaya Dan Bhayangkari Bagikan 400 Takjil Untuk Masyarakat

Budiman yang berdiri di antara barisan penonton, tampak tak mampu menyembunyikan air mata. Baginya, momen itu adalah puncak kebahagiaan sebagai seorang ayah sederhana.

Baca juga Artikel ini :  Terbongkar! Rumah Mewah Berdiri di Atas Tambang Timah Ilegal, Diduga Milik "Wadi" di Bangka Selatan

“Saya merasa sangat bangga. Sebagai pedagang keliling, saya tidak pernah menyangka anak saya bisa mendapatkan kehormatan sebesar ini. Terima kasih banyak kepada para pelatih dan semua pihak yang telah membimbing serta mempercayai anak saya,” ucap Budiman dengan suara bergetar.

Keberhasilan Fany Dinara bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga bukti nyata bahwa mimpi besar bisa lahir dari keluarga sederhana. Bahwa semangat kemerdekaan sejati bukan sekadar mengibarkan bendera, tetapi juga menyalakan harapan di hati setiap anak bangsa, tanpa memandang latar belakang.

Baca juga Artikel ini :  Polres Langsa Respon Cepat Kasus Pemukulan Siswi PKL: Keluarga Korban Puji Kesigapan Polisi

Di tengah hiruk-pikuk upacara, kisah Fany seakan menjadi pengingat bahwa kemerdekaan adalah ruang bagi siapa saja untuk bermimpi dan berprestasi. Dari jalanan tempat ayahnya berjualan, kini nama Fany berkibar bersama Sang Merah Putih di angkasa Bener Meriah.

Penulis : Pujo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *