Blog

Bupati Armia Pahmi Menghadiri Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Kabupaten Aceh Tamiang ke – 23

17
×

Bupati Armia Pahmi Menghadiri Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Kabupaten Aceh Tamiang ke – 23

Sebarkan artikel ini

0:00

Aceh Tamiang–satupena.co.id:
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang gelar Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Kabupaten Aceh Tamiang ke – 23. Kegiatan berlangsung diruang sidang utama di Karang Baru pada Rabu (09/04/2025).

Rulina Rita Sekretaris DPRK Aceh Tamiang dalam laporannya menyampaikan, anggota DPRK Aceh Tamiang yang berhadir sebanyak 29 orang dan rapat paripurna dapat dilanjutkan,”ucapnya.

Rapat dibuka oleh Fadlon Ketua DPRK Aceh Tamiang yang menyampaikan, kegiatan ini adalah bagian dari mengenang kembali perjalanan Bumi muda sedia diusia 23 tahun berdirinya Kabupaten ini,”jelasnya.

Baca juga Artikel ini :   Wakapolres Pimpin Pemakaman Tradisi Kepolisian Alm Briptu Alhudani Mahara Personel Polres Aceh Tengah

“Banyak pekerjaan yang masih menjadi tugas kita bersama dan diperlukan kerjasama, serta gotong royong dari seluruh elemen masyarakat, agar pembangunan dapat terus berjalan dengan maksimal,” ungkap Fadlon.

Sementara itu, Irjen Pol. (P) Drs. Armia Pahmi, MH Bupati Aceh Tamiang mengatakan, Kabupaten Aceh Tamiang berdiri sesuai undang-undang nomor : 4 tahun 2002. Diusia ke-23, seharusnya kita mulai kematangan dalam beurbagai bidang. Aceh Tamiang sendiri telah berganti empat kali pimpinan daerah dengan berbagai program unggulan dari masing-masing,”ucapnya.

Baca juga Artikel ini :   Kapolres Pidie Jaya Bersilaturrahmi dengan Abu Usman Kuta Krueng: Menguatkan Sinergi Antara Ulama Dan Kepolisian

“Inisiator pembentukan Kabupaten Aceh Tamiang sangat berjasa dalam berdirinya Daerah ini. Estafet prestasi dari pemerintah terdahulu, diantaranya telah dilakukan penandatanganan lahan untuk pembangunan Mesjid Agung.

Baca juga Artikel ini :   Dandim 0102/Pidie Bagikan Makan Siang Gratis untuk Pelajar di HUT ke-79 TNI

“Adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat, maka sejumlah kegiatan harus mengalami perubahan. Kita harus mampu mencari peluang dalam mengeploisasi sumber daya alam, pajak, daerah wisata. Walau kebudayaan Melayu belum dapat menghadirkan sumber tertentu bagi Aceh Tamiang, namun hal ini akan terus digali.

“Diharapkan kedepannya penambalan gelar adat Aceh Tamiang, nantinya dapat dilakukan dalam rapat paripurna DPRK,” ungkap Bupati.(D.Yogi.S).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *