Scroll untuk baca artikel
ACEH TENGAHBerita

Bukan Frank biasa, tapi frank tingkat dewa jalan kemukiman wih dusun jamat terancam gagal di aspal tahun ini.

67
×

Bukan Frank biasa, tapi frank tingkat dewa jalan kemukiman wih dusun jamat terancam gagal di aspal tahun ini.

Sebarkan artikel ini

0:00

Linge Aceh Tengah-satupena.co.id

18 februari 2025, Kondisi jalan kemukiman wih dusun jamat sangat memprihatinkan terlebih saat musim hujan tiba.

Sebulan yang lalu jalan ini sempat viral karena mobil ambulance membawa pasien kritis di tarik warga di jalan penuh lumpur melewati jalan owaq kala ili jamat untuk di rujuk ke RSUD datu beru takengon. Setelah ramai di medsos dan media online kadis PU PR menjelaskan dalam podacast bahwa bukan Frank peangasplan jalan kemukiman wih dusun jamat akan di kerjakan tahun ini (2025).

Baca juga Artikel ini :   HUT ke-79, Kodim 0102/Pidie Gelar Rangkaian Kegiatan Penuh Semangat

Belum genap sebulan pernyataan kadis PU PR aceh Tengah muncul pernyataan kadis Bappeda bahwa pengaspalan jalan menuju kemukiman wih dusun jamat di hapus karena berdalih efesiensi anggaran 2025.

Saifun pemuda kampung kute reje merasa kecewa mendengar informasi ini, karena sudah lama di tunggu masyarakat, terlebih saat ini kondisi jalan semakin rusak parah tidak jarang kami melakukan gotong royong secara manual baru bisa di lewati, kalau kita mau jawab pernyataan kadis tersebut memang bukan frank biasa tapi frank tingkat dewa, harapan kami agar di aspal tahun ini karena jalan tersebut salah satu akses utama masyarakat 4 desa, tegas saifun.

Baca juga Artikel ini :   Patroli Cipkon Polsek Bandar Baru: Wujudkan Stabilitas Kamtibmas dan Perkuat Sinergi dengan Masyarakat

Namtara pendiri ikatan mahasiswa linge menjelakan sebelum nya pemda pernah menyebutkan bahwa jalan ini akan di aspal sepanjang 6 km melalui dana transfer DAK 2025. Namtara aktivis LSM GEMPuR juga menegaskan kepada pasangan bupati dan wakil bupati terpilih yang baru di lantik agar memprioritas kan peningkatan jalan ini, karena hampir setiap momen pilkada jalan tersebut hanya menjadi janji manis belaka, dulu di potong karena covid 19, setelah itu defisit, sekarang ini efesiensi anggaran sehingga sampai sekarang kami belum merasakan makna dari sila kelima pancasila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, tutup Namtara.

Baca juga Artikel ini :   Sat Tahti Polres Pijay Gelar Acara Buka Puasa Bersama Tahanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *