Aceh Utara,satupena co.id
Ramlah Binti Agani seorang janda tua tinggal di rumah yang tidak layak huni ,Ia terpaksa tinggal di rumah tersebut lantaran tidak ada pilihan lain.
Nek Ramlah merupakan warga Duson Cot Leupee Gampong Lhok Gajah Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara. Ia mengaku sudah hampir empat puluh tahun tinggal di rumah panggung tersebut sejak suaminya Abubakar meninggal dunia.
Rumah nek Ramlah berdinding bambu yang di anyam serta beralas batang pinang yang di belah dan itupun sudah lapuk dimakan usia. Sementara di bagian dapur ditutup oleh dinding dari anyaman daun kelapa yang sudah tampak bolong.
Bangunan rumah tampa kamar tidur yang berukuran kurang lebih 6×4 meter tersebut sudah terlihat miring.Posisi kamar mandi terpisah berada di bagian belakang rumah dan dinding kamar mandipun hanya berbatas plastik terpal yang juga sudah usang serta berlubang,lebih parah lagi pengakuan Nek Ramlah untuk buang hajat terpaksa dilakukan di semak belukar di belakang rumah karena juga tidak ada WC.
Setiap malam ia tidak bisa tidur nyenyak, terutama bila hujan turun. Pasalnya, rumah yang dia huni sering bocor lantaran atap daun pelepah rumbia sudah bolong dan sebagian sudah di tambal dengan menggunakan karung beras dan kardus bekas.Ketika hujan, ia harus mempersiapkan ember, agar air yang masuk ke dalam rumahnya tidak menyebar ke seluruh ruangan.
Nek Ramlah dikarunia dua orang anak,Yang pertama adalah Muktar Abubakar kondisi kesehatan tidak begitu baik,matanya rabun berat sehingga sulit untuk melihat, sementara yang kedua adalah Raida Binti Abubakar yang setia menemani Nek Ramlah tinggal bersama hingga saat ini.
Untuk bertahan hidup Nek Ramlah menjadi tukang urut serta juga menjadi pengrajin sapu lidi,pekerjaan tersebut telah di gelutinya puluhan tahun.”Saya hanya mampu untuk beli beras dari usaha tersebut sementara untuk lauk lainnya hanya sesekali dapat terpenuhi dari hasil menjadi tukang urut,” Ujar Nek Ramlah.
Kepada awak media Nek Ramlah mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun.Pemerintah Gampong Lhok Gajah sebenarnya pernah menawarkan bantuan namun di tolak Nek Ramlah,alasan penolakan karena bantuan yang di berikan hanya rehap atap saja,” saya tolak karena saya tidak punya uang untuk memperbaiki bagian rumah lainnya,rumah saya posisinya saja sudah miring, kalau atap saja yang di perbaiki saya khawatir rumah akan roboh,” ungkap Nek Ramlah sambil menyeka air mata.
Nek Ramlah sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk membantu membangun rumah layak huni, tak ada tempat lain bagi Nek Ramlah untuk mengadu.Dia berharap agar keinginannya terkabul disisa hidupnya.
Akankah keinginan dan harapan Nek Ramlah terkabul ?.Semoga Pemerintah Kabupaten Aceh Utara adalah solusinya.( Syech).