Aceh Timur — Curah hujan tinggi yang terus mengguyur Kecamatan Pante Bidari menyebabkan banjir kian meluas di Desa Pante Rambong, yang terdiri dari lima dusun. Hingga Selasa malam, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) telah terdampak, dengan 25 KK dari Dusun Tualang terpaksa mengungsi ke Meunasah setempat.
Banjir merendam pemukiman warga dengan kedalaman bervariasi antara 50 hingga 70 sentimeter, membuat akses ke sejumlah rumah menjadi sulit dilalui dan memaksa sebagian warga meninggalkan tempat tinggalnya.
Menurut Kepala Desa Pante Rambong, Hermanto, situasi masih berpotensi memburuk, “Sudah 50 KK yang terdampak, dan sementara 25 KK dari Dusun Tualang sudah diungsikan. Kemungkinan akan bertambah karena debit air terus naik, ungkap Hermanto.
Camat Pante Bidari, Darkasyi, SE, yang turun langsung meninjau lokasi pengungsian bersama Kepala Puskesmas dan personel Koramil. Ia menegaskan bahwa pihak kecamatan telah melaporkan perkembangan banjir kepada BPBD Aceh Timur.
“Kita sudah melaporkan langsung kepada Kepala BPBD Aceh Timur mengenai kondisi di Pante Rambong. Saat ini situasinya siaga dan kita terus memonitor karena potensi penambahan pengungsi sangat besar, ujar Camat Darkasyi.
Ia juga membawa bantuan tanggap darurat berupa kebutuhan pokok yang dapat langsung diolah di posko pengungsian.
Kepala Puskesmas Pante Bidari, Hamdani, mengungkapkan bahwa tim kesehatan langsung melakukan pemeriksaan dan pengobatan bagi warga, “Kami menemukan beberapa anak dan balita mengalami demam dan flu ringan akibat cuaca lembab dan perubahan suhu. Tim langsung memberikan obat, vitamin, serta edukasi kesehatan untuk para pengungsi, jelasnya.
Puskesmas juga menyiagakan tenaga kesehatan di posko hingga kondisi benar-benar aman.
Kedatangan rombongan disambut oleh Hermanto dan aparatur desa yang sejak awal bekerja mengevakuasi warga serta menyiapkan Meunasah Dusun Tualang sebagai pusat pengungsian sementara.
Hingga malam Rabu, 25 November 2025, petugas masih siaga untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya jumlah pengungsi seiring terus meningkatnya debit air.
Reporter: ZAS










