Bener Meriah, Satupena.co.id— Hujan yang terus mengguyur wilayah Bener Meriah selama sepekan terakhir menimbulkan dampak serius bagi para toke ( Pengumpul ) kopi Arabika Gayo. Minimnya sinar matahari membuat proses pengeringan biji kopi terganggu, sehingga para pelaku usaha terancam kehabisan modal karena tidak dapat menjual hasil olahan mereka. Senin 24/10/2025.
Sejumlah toke kopi mengaku stok biji kopi mereka menumpuk di mesin dan tempat penjemuran. Jika kondisi cuaca tak kunjung membaik, kualitas kopi dikhawatirkan menurun dan berpotensi merugikan para pelaku usaha yang selama ini bergantung pada penjualan kopi kering.
“Kami sudah hampir seminggu tidak bisa menjemur kopi. Semua masih basah dan tidak bisa dijual. Modal terhenti, sementara kebutuhan tetap jalan,” keluh salah satu toke kopi di Kecamatan Wih Pesam.
Para pelaku usaha berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat memberikan dukungan, baik berupa solusi pengeringan alternatif seperti pengering mekanis, maupun bantuan permodalan agar roda usaha tetap berjalan di tengah cuaca ekstrem yang tak menentu.
Bener Meriah sebagai salah satu sentral utama Kopi Arabika Gayo di Aceh, sangat bergantung pada proses pascapanen yang membutuhkan cuaca panas untuk menghasilkan kopi berkualitas ekspor. Jika kondisi ini berlanjut, dikhawatirkan dampaknya akan merembet pada petani, pengepul, hingga rantai perdagangan kopi Gayo secara keseluruhan.










