Aceh Utara, Satupena.co.id – Ratusan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari jenjang SD, SMP, hingga SMA memadati Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara pada Kamis, 20 November. Mereka hadir dalam kegiatan Silaturahmi dan Diskusi Panel yang diselenggarakan DPD AGPII (Asosiasi Guru Pendidikan Islam Indonesia) Aceh Utara sebagai upaya memperkuat kualitas pendidikan agama melalui Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan pendekatan deep learning.
Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, SE atau yang akrab disapa Ayah Wa. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan agama merupakan bagian penting dari visi “Aceh Utara Bangkit”.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Guru PAI adalah garda terdepan dalam membentuk karakter dan moral generasi muda Aceh Utara,” tegas Ayah Wa.
Turut hadir Plt. Sekda Aceh Utara, Dr. Jamaludin, S.Sos., M.Pd, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara, Muhammad Johan, S.Pd., M.Pd. Keduanya menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menciptakan ekosistem pendidikan agama yang lebih kuat, adaptif, dan relevan.
Diskusi panel tahun ini berfokus pada implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan pendekatan deep learning—dua konsep pembelajaran yang dianggap mampu menghadirkan pendidikan agama yang lebih humanis, empatik, dan mendalam.
KBC menekankan pembelajaran berbasis kasih sayang, keteladanan, dan relasi guru-murid yang lebih hangat.Deep learning mendorong siswa untuk memahami nilai-nilai agama secara reflektif, bukan hanya menghafal materi.
Para guru dari berbagai jenjang pendidikan turut berbagi pengalaman mengenai dinamika pembelajaran PAI di sekolah. Mulai dari kebutuhan pendekatan emosional pada siswa SD, tantangan perkembangan remaja di SMP, hingga pencarian makna spiritual yang dialami pelajar SMA.
Diskusi tersebut mempertegas pentingnya model pembelajaran agama yang menyentuh kesadaran batin peserta didik dan menjawab kebutuhan zaman.
DPD AGPII Aceh Utara menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan besar peningkatan kualitas pendidikan agama di daerah. Forum menyepakati beberapa langkah strategis, antara lain.
penyusunan modul Kurikulum Berbasis Cinta untuk lintas jenjang pendidikan,pelatihan lanjutan bagi guru PAI, pembentukan kelompok kerja (pokja) implementasi deep learning.pelaksanaan evaluasi rutin peningkatan mutu PAI di Kabupaten Aceh Utara.Meneguhkan Komitmen Aceh Utara Bangkit
Kegiatan yang berlangsung hangat dan interaktif ini menjadi momentum penting bagi para pendidik untuk memperkuat komitmen bersama. Dari Aula Sekdakab Aceh Utara, semangat itu mengalir jelas: pendidikan agama yang berlandaskan cinta, kedalaman, dan keteladanan adalah fondasi kuat menuju Aceh Utara Bangkit.
(Y)










