Lhokseumawe, Satupena.co.id – Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah resmi menggelar acara Penggunaan Sistem Digitalisasi QRIS dalam Pengelolaan Manajemen Masjid Modern serta Peran Imuem Masjid sebagai Teladan Ummat. Kegiatan ini berlangsung di Aula Wisma Kuta Karang Lama, Kamis (20/11/2025) pukul 09.00 WIB dan dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Lhokseumawe, H. Husaini, SE.
Sekretaris Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah, Tgk. H. Drs. Ikwansyah, MA, mewakili Kepala Dinas dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menghadirkan seluruh imuem masjid di Kota Lhokseumawe serta menghadirkan empat pemateri dari berbagai lembaga. Mereka terdiri dari perwakilan Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama Muhammad, perwakilan Bank Aceh Syariah Asy’ari Nisfullah, akademisi Universitas Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Tgk. Adnan Yahyah, S.Kom., M.Pd., serta perwakilan Kantor Kementerian Agama Lhokseumawe Tgk. Muhadar, S.TH.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Bapak Husaini SE, yang berkenan membuka acara ini, serta seluruh undangan dan pemateri yang telah hadir,” ujar Tgk. Ikwansyah.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Lhokseumawe menegaskan bahwa penggunaan teknologi digital seperti QRIS di rumah ibadah menjadi langkah penting untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“QRIS memungkinkan jamaah melakukan infaq hanya dengan melakukan scan kode QR. Dengan sistem ini, potensi kehilangan kotak infaq dapat dihindari, begitu juga penipuan yang mengatasnamakan masjid. Sistem pembayaran non-tunai ini mendukung penggalangan dana infaq dan distribusinya secara lebih transparan dan akuntabel,” kata Husaini.
Sementara itu, para pemateri dari BSI dan Bank Aceh dalam paparannya menjelaskan bahwa penerapan QRIS di masjid memberikan banyak manfaat, terutama dari sisi keamanan dan transparansi. Dana infaq, zakat, maupun sedekah akan langsung masuk ke rekening masjid sehingga meminimalkan risiko kehilangan, penyalahgunaan, maupun salah kelola. Selain itu, pencatatan keuangan menjadi lebih akurat dan mudah diaudit.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme pengelolaan masjid, memperkuat kepercayaan jamaah, serta mendorong transformasi digital dalam tata kelola keuangan rumah ibadah di Kota Lhokseumawe. ( Faisal )










