Takengon, Satupena.co.id- Pemandangan memprihatinkan terlihat di Gudang Bongkar Muat Barang Paya Ilang, Jalan Penghulu Gayo, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah. Area yang seharusnya menjadi pusat aktivitas logistik tersebut kini lebih mirip kubangan kerbau saat musim hujan, dan berubah menjadi lahan berdebu di musim kemarau. Rumput liar bahkan tumbuh subur di berbagai sudut lapangan, menambah kesan tidak terawat.
Para sopir ekspedisi yang sehari-hari beroperasi di lokasi itu mengaku sangat kecewa. Firman, salah seorang sopir, menyampaikan keluhannya pada Rabu sore (19/11). “Kami sudah bertahun-tahun menyumbang pajak ke daerah, tapi kondisi tetap begini. Kami dipaksa bayar parkir mahal, tapi masuk ke gudang saja tidak bisa,” ujarnya.
Menurutnya, biaya parkir yang dibebankan mencapai Rp15.000 per hari untuk truk coldisel dan Rp25.000 per hari untuk truk Fuso Tronton.
“Kami sudah bayar, tapi tidak diberi akses masuk ke gudang. Kami tidak tahu apa masalahnya,” tambahnya.
Selain akses yang dibatasi, para sopir juga mempertanyakan kelayakan bangunan gudang yang dinilai tidak sesuai peruntukan.“Kalau memang mau dibangun lagi, kami tidak melihat urgensinya. Tolong pikirkan ulang keputusan ini,” ujar Firman.
Kondisi lapangan yang penuh genangan air dan berlumpur membuat manuver truk semakin sulit. Keluhan juga datang dari fasilitas pendukung yang rusak parah. “Toiletnya tidak bisa dipakai. Penuh rumput, kotor, dan bau. Setelah seharian bekerja, kami bahkan tidak bisa membersihkan diri,” keluhkan Firman.
Padahal, Gudang Bongkar Muat Paya Ilang menjadi salah satu sumber pendapatan daerah karena puluhan truk beroperasi setiap hari. Namun, minimnya perawatan membuat para sopir merasa tidak dihargai.
Ketua Organda Aceh Tengah, Junaidi (52), turut angkat bicara. Ia mengaku pihaknya sudah sejak lama mengusulkan perbaikan infrastruktur gudang ke Dinas Perhubungan Aceh Tengah.
“Sudah lama kami ajukan, kalau tidak salah waktu itu masih dijabat kadis yang lama. Kami usulkan perbaikan lapangan dan infrastruktur gudang,” jelas Junaidi melalui pesan WhatsApp, Kamis (20/11/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tengah, Ariansyah, memberikan penjelasan bahwa pihaknya telah mengusulkan perbaikan kondisi gudang kepada Dinas Perhubungan Provinsi Aceh.
“Kami sudah mengusulkan terkait kondisi Gudang Bongkar Muat di Paya Ilang ke provinsi,” terangnya melalui WhatsApp.
Namun saat ditanya detail usulan tersebut, ia mengaku belum mengetahuinya.
“Kami belum tahu apa yang diusulkan. Kami tanyakan dulu ke bidang terkait di Dishub,” ujar Ariansyah, yang baru empat bulan menjabat sebagai Kadis.
Hingga kini, kondisi gudang masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, sementara para sopir terus berharap pemerintah segera memberikan solusi nyata agar aktivitas logistik di Paya Ilang dapat berjalan layak dan aman. ( Onot P )










