Langsa, Satupena.co.id.- Angka kemiskinan di Kota Langsa menunjukkan tren penurunan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Langsa, persentase penduduk miskin pada tahun 2024 tercatat sebesar 10,53 persen, turun menjadi 8,59 persen pada tahun 2025. Artinya, terjadi penurunan 1,74 persen dalam satu tahun terakhir.17 September 2025.
Walikota Langsa, Jeffry Sentana S. Putra, SE, menyambut baik capaian tersebut dan menyampaikan rasa syukur atas kerja keras semua pihak.
“Alhamdulillah, angka kemiskinan di Kota Langsa terus menurun. Capaian ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Langsa dalam membangun daerah melalui 22 program unggulan Langsa Juara. Ini juga membuktikan bahwa target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bisa kita capai lebih cepat,” ujarnya.
Ia menegaskan, penurunan angka bukanlah tujuan akhir. “Target kita bukan sekadar menurunkan persentase kemiskinan, tetapi memastikan setiap keluarga merasakan manfaat nyata dari pembangunan,” tambahnya.
Kepala BPS Kota Langsa, Ir. Sudariah, menjelaskan bahwa penurunan angka kemiskinan dipengaruhi oleh berbagai faktor kebijakan dan kondisi ekonomi.
- Pertumbuhan Ekonomi
Pada Triwulan I 2025, ekonomi Kota Langsa tumbuh 3,92 persen (year on year) dibandingkan periode sama tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor primer—pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, dan penggalian—yang naik 6,54 persen. Hal ini mendorong aktivitas usaha, serapan tenaga kerja, serta perputaran pendapatan masyarakat. - Dampak Musim Panen
Musim panen pada awal 2025 turut menambah pendapatan petani, menstabilkan harga pangan, dan memperkuat daya beli masyarakat. - Rekrutmen PPPK
Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga memberi dampak signifikan. “Rekrutmen PPPK membantu stabilitas penghasilan keluarga, terutama bagi rumah tangga yang sebelumnya memiliki pendapatan tidak tetap,” jelas Sudariah. - Deflasi Harga Konsumen
Pada Februari 2025, Kota Langsa mencatat deflasi, khususnya pada kelompok bahan makanan. Turunnya harga kebutuhan pokok membuat rumah tangga memiliki ruang lebih untuk memenuhi kebutuhan lain. - Subsidi dan Diskon Tarif Listrik
Kebijakan pemerintah terkait diskon tarif listrik pada Februari 2025 turut meringankan beban masyarakat miskin dan rentan.
Meski capaian ini patut diapresiasi, Sudariah menegaskan masih banyak tantangan ke depan. “Penurunan angka kemiskinan menunjukkan arah pembangunan sudah tepat, namun sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat tetap diperlukan untuk mempertahankan tren ini,” katanya.
Ia optimistis dengan intervensi kebijakan yang tepat dan partisipasi semua pihak, angka kemiskinan di Kota Langsa dapat terus ditekan. “Harapan kita, seluruh masyarakat Kota Langsa bisa benar-benar merasakan manfaat pembangunan,” pungkasnya.