Scroll untuk baca artikel
ACEH TIMUR

Pante Bidari Ukir Sejarah, Angkat Trofi Piala Bupati Aceh Timur 2025

103
×

Pante Bidari Ukir Sejarah, Angkat Trofi Piala Bupati Aceh Timur 2025

Sebarkan artikel ini

Aceh Timur, satupena.co.id – Teriakan kemenangan bercampur haru pecah di langit Peureulak Barat, Rabu (13/8/2025). Di tengah ribuan penonton yang berdiri di pinggir lapangan, para pemain Pante Bidari berpelukan, sebagian meneteskan air mata. Mereka baru saja memastikan diri sebagai juara Turnamen Sepak Bola Piala Bupati Aceh Timur 2025, Kemenangan dramatis diraih setelah menaklukkan Peureulak Barat lewat adu penalti yang menegangkan.

 

Sejak peluit pertama, pertandingan berjalan ketat. Kedua tim sama-sama pantang menyerah, saling jual beli serangan tanpa henti. Skor kacamata bertahan hingga waktu normal usai, memaksa laga ditentukan lewat adu penalti. Saat tendangan terakhir Pante Bidari bersarang di gawang lawan, stadion seakan berguncang oleh sorak-sorai pendukung.

Baca juga Artikel ini :  Harga Pupuk Subsidi Melambung Tinggi di Kecamatan Madat, Petani Kian Tertekan

 

Camat Pante Bidari, Darkasyi, mengaku tak sanggup menahan rasa bangganya.

“Ini bukan hanya kemenangan tim, tapi kemenangan seluruh hati masyarakat Pante Bidari. Mereka bermain bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk nama baik daerah. Inilah bukti bahwa dengan kebersamaan, kita bisa mengukir sejarah,” ujarnya, matanya berkaca-kaca.

Baca juga Artikel ini :  PLH Kadisdik Aceh Timur Himbau Guru dan Orang Tua Awasi Anak Agar Tidak Terlibat Judi online

 

Di tribun, bendera-bendera Pante Bidari berkibar. Anak-anak kecil berlari-lari sambil meneriakkan “Juara! Juara!”; para orang tua tersenyum, memeluk sesama warga yang datang dari desa-desa jauh. Euforia ini melampaui sekadar perayaan olahraga — ini adalah kebanggaan yang akan diceritakan dari generasi ke generasi.

 

Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, yang turut hadir, memberikan selamat kepada Pante Bidari atas prestasi membanggakan ini, seraya mengapresiasi seluruh pihak yang menjaga sportivitas turnamen.

Baca juga Artikel ini :  Zarkasyi Resmi Pimpin Pante Bidari, Tokoh Masyarakat Berharap Kemajuan Lebih Cepat

 

Dan kelak, saat cerita ini dituturkan kembali, orang-orang akan mengingat sore itu: ketika matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, suara gendang dan teriakan juara berpadu di udara, dan di tengah lapangan hijau itu, Pante Bidari berdiri sebagai raja. Mereka bukan hanya pemenang sebuah turnamen — mereka adalah lambang semangat, persatuan, dan harga diri sebuah daerah yang tak pernah menyerah.

 

Reporter: ZAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *